Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengalaman Naik Pesawat saat Pandemi, Apa yang Berubah?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan dokumen kesehatan terkait Covid-19 di Bandara. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Ilustrasi pemeriksaan dokumen kesehatan terkait Covid-19 di Bandara. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Iklan

Pesawat Garuda yang saya tumpangi terlihat kosong. Hanya ada 20 persen penumpang di kelas ekonomi saat itu. Dari masing-masing tiga bangku di jalur kiri dan kanan, rata-rata hanya 1 bangku penumpang saja yang terisi. Padahal, seharusnya ada 4 bangku yang terisi karena bangku tengah, oleh petugas, memang diminta untuk tidak diisi.

Selain semua penumpang pesawat dan juga para pramugari mengenakan masker, satu hal yang berbeda saat naik pesawat saat pandemi adalah sajian makanannya. Saya menerima nasi dengan lauk ayam ketika itu. Namun minumannya, saya diberikan dua botol air putih. Seingat saya, biasanya pramugari dengan troli  menawarkan minuman segar seperti jus atau minuman bersoda dingin kepada para penumpang, tapi siang itu tidak terjadi.

Ketika saya sudah sampai di Bandara Komodo, Labuan Bajo, saya kembali diminta untuk mendatangi pos kesehatan. Bila Anda sudah mengisi data di aplikasi Indonesia Health Alert Card (EHAC), Anda hanya perlu untuk melakukan scan barcode oleh petugas.

Lantaran aplikasi EHAC saya bermasalah dan tidak bisa diakses, saya diminta untuk mengisi data secara manual. Di atas kertas itu, saya diminta untuk mengisi nama, nomor penerbangan, nomor KTP, usia, nomor kursi, alamat tempat tinggal di Labuan Bajo. Mereka pun meminta saya memperlihatkan berkas rapid test saya.

Ada kejadian menyebalkan dalam mengisi data EHAC manual itu. Petugas kesehatan yang seharusnya fokus melayani saya, malah meleng menatap aktor Nicholas Saputra yang ternyata satu pesawat dengan saya. Nicholas Saputra yang juga mengalami kendala di aplikasi EHAC-nya, terpaksa mengisi arsip secara manual. Si petugas kesehatan, yang sudah siap memegang handphone dan ingin berfoto dengan sang aktor, malah mengabaikan saya yang sudah memanggilnya tiga kali.

Sayang si petugas kesehatan tidak bisa berfoto dengan pemeran Rangga dari film Ada Apa dengan Cinta itu. Nicholas Saputra yang terlihat sangat terburu-buru langsung pergi dan tidak menghiraukan petugas yang ingin berfoto itu. Setelah sang aktor pergi, barulah saya terlayani. Si petugas perempuan hanya memberikan saya kertas kecil yang mesti diletakkan pada kotak sebelum pintu keluar bandara sebagai tanda saya sudah melewati pos kesehatan setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah 3 hari di Labuan Bajo, waktunya kembali ke Jakarta. Saya menjalani prosedur yang sama seperti saat berangkat. Satu perbedaan kecilnya adalah pemeriksaan EHAC saat tiba di Bandara Soekarno Hatta. Karena jumlah penumpang yang tiba di Terminal 3 itu banyak, maka ada tiga lajur antrean yang hendak melakukan pemeriksaan barcode. Ketika ada aplikasi yang bermasalah, seperti milik saya, saya tidak diminta untuk menuliskan data diri secara manual di kertas, melainkan mengisi data diri melalui browser di telepon genggam masing-masing dengan dibantu petugas.

Dibanding perjalanan domestik, sepertinya perjalanan udara internasional lebih mudah dilakukan saat pandemi. Salah satu penumpang Garuda rute Jakarta - Amsterdam, Ayu Triwidyaratih, mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam melakukan perjalanannya.

Wanita 31 tahun yang berangkat ke negeri tulip bersama suami dan dua anaknya itu, mengatakan tidak melakukan validasi kesehatan di Bandara Soekarno Hatta ketika ingin berangkat menuju Belanda. "Aku langsung check in dengan memberikan paspor ke petugas," katanya saat dihubungi pada 26 November 2020

Walau begitu, Ayu sudah menyiapkan hasil swab dia dan suaminya yang dilakukan sepekan sebelum keberangkatannya pada 3 November 2020. Ayu ingin memastikan dirinya sehat dan negatif COVID-19 setelah 1,5 bulan sebelum keberangkatannya sempat dinyatakan positif COVID-19.

Surat kesehatan Ayu pun tidak diperiksa petugas di Security Check Point 1 dan 2 seperti yang terjadi dalam penerbangan domestik. "Aku hanya disuruh isi Health Declaration di pesawat," kata Ayu.

Menurutnya di dalam formulir kesehatan itu hanya ditanyakan apakah ia pernah menderita pneumonia, atau COVID-19. Dalam formulir itu juga tertera apakah ia pernah terkena, demam, batuk atau pilek dalam waktu dekat sebelum keberangkatan. "Health declaration itu sudah aku isi, tapi tidak diperiksa tuh oleh petugas," katanya.

Perbedaan antara layanan penerbangan domestik dan internasional juga terlihat dalam hal makanan yang disajikan pramugari di pesawat. Ayu mengatakan selama 15 jam durasi penerbangan, ia mendapatkan 2 kali makan besar, dan 2 kali waktu ngemil. "Pramugarinya menyediakan jus dan coca-cola di troli makanan sebagai pilihan kami. Bahkan saya yang juga minta cokelat panas di sela waktu, juga diberikan," kata Ayu.

Menurut Ayu, penerbangan Garuda jurusan Amsterdam itu pun seolah tidak diminati. Ayu mengatakan dari 200an kursi kelas ekonomi yang tersedia, kira-kira hanya 25 buah kursi yang terisi. "Sebenarnya kami bisa saja selonjoran tuh karena masih luas sekali," kata Ayu mengingatnya.

Menurut Ayu, para petugas kesehatan atau petugas keamanan di bandara Indonesia jauh lebih rajin mengenakan alat pelindung diri dibanding para penjaga di Bandara Internasional Amsterdam Schiphol. "Petugas yang pakai masker di Schiphol hanya beberapa orang saja," katanya.

Salah satu anjuran yang mencolok saat hendak ke luar negeri adalah adanya waktu isolasi mandiri. Ayu dan keluarganya diimbau melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Selama waktu isolasi mandiri itu, Ayu hanya pergi ke luar rumah untuk belanja makanan di super market. Ia pun tidak disuruh mengisi formulir untuk urusan pelacakan oleh petugas kesehatan Belanda.

Menurutnya, tidak banyak orang Indonesia di Belanda yang mengikuti anjuran 10 hari PENUH untuk hanya di rumah saja. "Aku sampai dibilang 'Oh mbanya ikutin peraturan banget ya. Kalau di sini mau keluar, keluar aja'," kata Ayu.

Jadi, apakah Anda sudah yakin bepergian dengan pesawat selama pandemi ini?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

1 jam lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

9 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

1 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

1 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

2 hari lalu

Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebelum dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Tonny resmi menjabat KSAU menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang memasuki masa purna tugas.  TEMPO/Subekti.
KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

2 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

3 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.