Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kearifan Lokal Penduduk Raja Ampat Papua pada Alam, Sasi Jadi Aturan Mainnya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seorang bocah menaiki sampan saat bermain di pantai Sawandarek di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Seorang bocah menaiki sampan saat bermain di pantai Sawandarek di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat yang tinggal di Kepulauan Raja Ampat, Papua, punya aturan tersendiri dalam mencari sumber makanan sekaligus menjaga kelestarian alam. Aturan adat yang menentukan apa yang boleh dan dilarang mereka sebut sebagai sasi.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan masyarakat yang tinggal di perkampungan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, mematuhi sasi tersebut. "Ini merupakan bentuk kearifan lokal yang telah berlangsung turun-temurun demi menjaga alam," kata Hari Suroto kepada Tempo, Senin 23 November 2020.

Ada beragam jenis sasi yang berlaku di wilayah Kepulauan Raja Ampat. Salah satunya, menurut Hari Suroto, nelayan hanya boleh melaut setiap enam sampai 12 bulan sekali, di mana selama sekitar satu hingga dua minggu, mereka dapat mengambil hasil laut sebanyak mungkin yang mereka perlukan. Setelahnya, mereka tidak boleh melaut lagi.

Apabila ingin mengambil hasil laut di luar batas waktu tersebut, Hari Suroto mengatakan, para nelayan harus pergi dari perairan Raja Ampat. Pria yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih ini menjelaskan, sasi terkadang berlaku juga pada jenis biota laut tertentu, misalnya teripang.

Tujuan dari sasi ini, dia melanjutkan, memberi kesempatan pada biota laut agar berkembang biak sebesar ukuran yang laku di pasaran. Jika sudah memenuhi syarat ukuran tertentu, barulah teripang boleh diambil dan dijual. Sasi berlaku pula pada tanaman. Masyarakat Kepulauan Raja Ampat dilarang mengambil buah di pohon, bahkan yang terjatuh dari pohon sekalipun, tanpa izin.

Dua bocah menaiki sampan saat bermain di pantai Sawandarek di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Beningnya air di kawasan Sawandarek, kita dapat melihat dari jelas, berbagai jenis ikan yang ada di kawasan wisata ini. TEMPO/Fardi Bestari

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh bentuk sasi dapat dilihat pada nelayan Kampung Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat. Nelayan Kampung Lopintol umumnya mencari ikan kembung atau dalam bahasa setempat dikenal dengan nama ikan lema. Masyarakat Kampung Lopintol biasanya menerapkan tradisi balelema atau menyerok ikan lema.

Penangkapan ikan lema berlangsung pada malam hari dengan lampu petromaks yang diletakkan pada ujung depan perahu. Nelayan mendayung perahu ke tengah perairan yang berarus. Saat puncak musim, ikan lema yang sudah matang telur-telurnya bergerombol di permukaan air. Teluk Mayalibit menjadi lokasi pemijahan ikan ini.

Selanjutnya, nelayan tinggal menunggu rombongan ikan lema mendekati cahaya petromaks yang akan tampak seperti cahaya bulan di permukaan air. Setelah berkumpul di sekeliling perahu, nelayan menggiring ikan lema ke kolam jebakan berpagar tumpukan batu di perairan dangkal.

Pada saat gerombolan ikan lema terjebak di kolam, cahaya petromaks diredupkan. Selanjutnya nelatan memanen ikan lema dengan cara menyeroknya dengan jaring. Saat terbaik mencari ikan lema ini ketika bulan gelap. Dengan begitu, cahaya lampu akan menarik ikan bak bulan purnama.

Nelayan Kampung Lopintol, Raja Ampat, sepakat memberi jeda penangkapan ikan lema setiap hari Sabtu malam dan Minggu malam selama musim puncak ikan lema bertelur di bulan gelap. Upaya menahan diri dari eksploitasi kekayaan alam ini semata demi memberi kesempatan ikan lema bertelur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

1 jam lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

4 jam lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

16 jam lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

2 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

2 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

2 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Dandim.