TEMPO.CO, Jakarta - CEO Crown Group, Iwan Sunito mengatakan hotel-hotel perlu ikut melakukan adaptasi baru untuk menggaet tamu-tamu mereka. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengutamakan pengalaman yang ingin dirasakan para tamu. "Kita harus berikan pengalaman asik atau sense of journey kepada para tamu," kata Iwan dalam konferensi pers virtual perkenalan SKYE Suites Green Square pada 19 November 2020.
Iwan mengatakan saat ini semakin banyak orang yang melakukan liburan di hotel, alih-alih liburan jauh dari rumah. Pengalaman itu pun dilakukan masyarakat, karena mereka bosan terkurung di rumah akibat pandemi COVID-19 sebulan-bulan, mereka pun staycation. Orang-orang yang suntuk itu pun perlu memuat agar pikiran mereka segar kembali. "Pihak hotel harus pikirkan, bagaimana bangunan hotel itu bisa membuat tamu senang," katanya.
Menurut Iwan, fisik hotel bisa dibuat agar membantu mengatasi masalah psikologi yang dialami tamu. Caranya dengan memilih warna interior hotel yang menenangkan jiwa, memberikan ukuran kamar yang besar sehingga tamu bisa melakukan berbagai aktivitas. Yang paling penting, pihak hotel bisa memberikan pelayanan prima untuk para tamu.
Salah satu kebiasaan yang berubah terlihat pada durasi tamu menginap di hotel. "Sebelum Covid-19, rata-rata tamu hanya menginap 1-2 malam saja untuk urusan pekerjaan. Namun sekarang mereka mau menginap di hotel hingga 5-7 hari bersama keluarga," kata Iwan yang berusaha untuk membuat pengalaman menginap di hotel senyaman menginap di rumah.
Iwan mengatakan hotel terbarunya, SKYE Suites Green Square, sangat cocok sebagai tempat menghabiskan staycation selama Covid-19. SKYE Suites Green Square merupakan bagian integral dari Infinity yang terpilih sebagai World’s Best Project pada perhelatan Annual Property Council tahun 2017.
Ilustrasi hotel/ Skye Suites Green Square
Didesain oleh Koichi Takada Architects, seorang arsitek yang juga mendesain eksterior SKYE Suites Sydney dan interior SKYE Suites Parramatta. Sedangkan interior hotel itu dirancang oleh Juliet Ashworth, seorang ahli interior yang merupakan mitra dan direktur kreatif untuk CHADA, sebuah firma arsitektur interior yang mengkhususkan diri pada hotel dan resor mewah secara internasional.
Sebagai mantan pemimpin redaksi Vogue dan sekarang pemilik merangkap direktur kreatif CHADA, Juliet Ashworth telah menambahkan gaya desain khasnya ke SKYE Suites Green Square yang baru. Dia telah menciptakan campuran perabot dengan tekstur yang kaya dengan warna palet navy, indigo, arang, dan oatmeal, ditambah aksen kuningan yang dipoles dan penutup lampu krom dari logam yang dipalu. Wallpaper khas Philip Jeffries menambah suasana dengan melalui motif awan dan bunga bakung emas.
SKYE Suites Green Square menampilkan 90 unit suites premium yang bervariasi dari satu hingga tiga kamar tidur dan berukuran dari 46 meter persegi hingga 116 meter persegi. Ukuran itu dua kali lipat ukuran kamar hotel rata-rata dan sempurna untuk gaya hidup yang physically distanced.
SKYE Suites Green Square juga menampilkan roof top yang dan kolam renang. Dari pengalamannya, Iwan sering menginap di hotel yang kecil, gelap dan kurangnya udara segar serta cahaya alami. "Saat mengembangkan SKYE Suites Green Square, kami ingin membuat hotel yang dirancang dengan standar kesehatan yang lebih baik dengan area yang luas, pemandangan 360 derajat ke lingkungan luar, dan akses ke elemen alam yang tenang seperti sinar matahari dan udara segar. Suites yang besar, tata letak terbuka, kaca setinggi langit-langit, dan balkon terbuka adalah elemen arsitektur penting untuk mencapai hal ini,” katanya.
Menurut Iwan, Covid-19 telah dengan cepat memunculkan keinginan dan kebutuhan akan fitur-fitur futuristik. "Seperti lebih banyak ruang, elemen alami, dan pengalaman menyeluruh langsung di ujung jari Anda," katanya.
Sejak dibuka pada 7 bulan lalu pada masa, Iwan mengatakan okupansi SKYE Suites bisa mencapai 80 persen. Mereka dibantu ketika hotel mereka digunakan untuk tempat menginap kru film Hollywood yang sedang syuting di Sydney Australia. "Australia memang menjadi tempat favorit syuting film, karena rendah angka kasus COVID-19," katanya