Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Promosi Wisata Keliru, Film Suku Korowai Papua Hebohkan Kongres Amerika Serikat

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Film Lords of the Garden yang menceritakan kehidupan Suku Korowai di Papua. Foto: iMDb
Film Lords of the Garden yang menceritakan kehidupan Suku Korowai di Papua. Foto: iMDb
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suku Korowai di Boven Digoel, Papua, pernah menjadi pembahasan yang cukup panas di Kongres Amerika Serikat. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan pembahasan di Kongres Amerika Serikat itu bermula dari sebuah film dokumenter berjudul Lords of the Garden yang diproduksi pada Juli 1994.

Mengutip laman iMDb, film Lords of the Garden menceritakan bagaimana Antropolog Smithsonian Institution, Paul Michael Taylor saat mendokumentasikan kehidupan masyarakat Suku Korowai di Papua. Sutradara film dokumenter ini adalah Reuben Aaronson dan Judith Dwan Hallet.

Film dokumenter ini menggambarkan Suku Korowai yang hidup di hutan, tinggal di rumah pohon, dan konon memiliki sistem hukum kanibalisme sebagai bentuk hukuman bagi pelanggar aturan adat. "Kebenaran tentang kanibalisme di masa lalu memang tidak disangkal, tapi perhatian yang berlebihan terhadap kanibalisme Suku Korowai telah dimanfaatkan oleh sejumlah agen perjalanan wisata," kata Hari Suroto kepada Tempo, Rabu 18 November 2020.

Dengan persepsi yang keliru, agen perjalanan wisata itu mengenalkan atau mempromosikan Suku Korowai di Papua sebagai kelompok masyarakat yang tinggal di pohon dan memprakikkan kanibalisme. "Perhatian yang berlebihan tentang kanibalisme Suku Korowai menghebohkan kongres Amerika Serikat pada masa itu," katanya.

Film Lords of the Garden yang menceritakan kehidupan Suku Korowai di Papua. Foto: iMDb

Congressional Black Caucus atau kelompok legislator beranggotakan keturunan Afro-Amerika tidak bisa menerima tudingan masih ada praktik kanibalisme. Kritik keras dari anggota kongres Amerika Serikat melahirkan rekomendasi agar film Lords of the Garden direvisi total.

Laman Washington Post edisi 5 Februari 1994 berjudul, 'An Unpalatable Topic?' menuliskan laporan tentang Kongres Amerika Serikat keberatan dengan rencana pemutaran film dokumenter berjudul Lords of the Garden ini. Antropolog Paul Michael Taylor yang juga menjadi bintang utama dalam film dokumenter itu menjelaskan ada persepsi yang keliru dalam memahami film tersebut.

Baca: 
Mengenal Suku Korowai Papua, Tinggal di Pohon dan Gigi Anjing yang Berharga

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Paul Michael Taylor, kanibalisme bukanlah cerita utama dalam film dokumenter tentang Suku Korowai. "Kami hanya memberikan gambaran menyeluruh tentang Suku Korowai di Irian Jaya," ucap Paul Michael Taylor yang merupakan antrolopog Museum of Natural History Washington. "Dan semua ini adalah fakta."

Sutradara yang juga produser film Lords of the Garden, Judy Dwan Hallet mengatakan praktik kanibalisme di Suku Korowai adalah cerita masa lalu. Hukuman itu dijatuhkan kepada anggota suku yang melanggar aturan adat, di antaranya membunuh, mencuri istri orang lain, atau merusak sistem pertahanan makanan mereka. Termasuk bagaimana Suku Korowai tinggal di rumah pohon setinggi 60 kaki atau sekitar 18 meter dari permukaan tanah.

"Dalam film dokumenter ini, kami melihat kebudayaan mereka secara menyeluruh," kata Judy Dwan Hallet. "Mereka tidak ingin dikenal sebagai kanibal, sama seperti kami juga tidak ingin dikenal sebagai orang yang setuju dengan hukuman mati."

Mengenai kanibalisme Suku Korowai, Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih menjelaskan, mereka sudah tidak lagi mempraktikkan hukuman itu. "Sebenarnya bukti tentang hukuman kanibalisme itu hanya berupa ingatan kolektif yang diceritakan dari generasi ke generasi atau kisah turun-temurun," ucap dia.

Menurut cerita masyarakat Suku Korowai, hukuman kanibalisme merupakan respons mereka terhadap sihir. Perlu diketahui, Hari Suroto melanjutkan, masyarakat Suku Korowai punya musuh bersama bernama laleo atau iblis yang kejam.

"Mereka mengatakan laleo ini makhluk yang berjalan seperti mayat hidup, berkeliaran terutama pada malam hari untuk mencari manusia," kata Hari Suroto. "Inilah yang menjadi salah satu alasan Suku Korowai membangun hunian yang tinggi di pohon."

Menurut kisah turun-temurun, kata Hari Suroto, anggota Suku Korowai yang bersekutu dengan Lalelo akan dibunuh dan dagingnya boleh dimakan. "Laleo adalah iblis atau zombi yang hidup di dunia serupa manusia, tetapi semua isinya bertentangan dengan yang ada pada manusia. Setan-setan melihat malam sebagai siang hari," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

41 menit lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

12 jam lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 jam lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Sinopsis Film Dokumenter Bon Jovi yang Akan Tayang 26 April 2024

13 jam lalu

Sinopsis Film Dokumenter Bon Jovi yang Akan Tayang 26 April 2024

Sinopsis film dokumenter Bon Jovi mengikuti sejarah Bon Jovi, menampilkan video pribadi, foto, dan musik yang terkait gambaran kehidupan Jon Bon Jovi


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

17 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

19 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.