TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo satu suara dengan usulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengenai penundaan libur panjang pada akhir tahun ini demi mencegah penyebaran Covid-19.
Meski begitu, kata Ganjar, ia telah melakukan pemetaan dan berkoordinasi dengan jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah terkait dengan potensi kerumunan orang tanpa penerapan protokol kesehatan pada libur panjang akhir tahun. "Kita sudah menyiapkan antisipasinya. Kan masih ada potensi kerumunan, misalnya Maulid Nabi, akan ada Natal, mungkin perayaan di luar itu adalah tahun baru," kata dia.
Ganjar pun menegaskan semua potensi kerumunan yang tidak dilakukan pembatasan tidak akan mendapat izin dari kepolisian. "Kalau dari kepolisian, kalau tidak dibatasi tidak akan diizinkan," ujarnya.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Faqih sebelumnya menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24-31 Desember 2020 karena berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti terjadi usai libur panjang akhir Oktober 2020. Selain memicu mobilitas warga yang tinggi, ia menyebut liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan.