TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wisatawan asal Belanda, Cheryl Anne Gilbert dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Dia mengalami cedera saat turun dari Gunung Tambora.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Tambora, Yunaidi mengatakan Cheryl Anne Gilbert mendaki Gunung Tambora dengan didampingi empat penduduk lokal, termasuk dua pemandu wisata gunung. "Dia mendaki lewat jalur Kawinda Toi pada Kamis, 12 November 2020 dan mengalami cedera dalam perjalanan pulang pada Sabtu, 14 November 2020," kata Yunaidi.
Wisatawan mancanegara berusia 52 tahun itu mengalami cedera kaki di bagian engkel sampai tidak mampu berjalan. Tiga orang pendamping Gilbert turun lebih dulu untuk mencari bantuan. Sementara Gilbert bersama satu orang masih berada di jalur pendakian sembari menunggu pertolongan.
Ketika sampai di permukiman, tiga orang yang turun lebih dulu langsung memberi tahu penduduk setempat dan melapor ke tim evakuasi gabungan. Tim ini terdiri atas anggota polisi hutan, masyarakat mitra polisi hutan, dan seorang anggota TNI Angkatan Darat. Mereka berangkat ke atas gunung.
Seorang pendaki saat menuju puncak Gunung Tambora, Bima, NTB, 12 Maret 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Tim evakuasi membawa Gilbert turun gunung dengan cara menandunya. Tim menempuh jalur yang berbeda demi mempersingkat jarak tempuh. Gilbeet dievakuasi ke Sori Peto Dusun SP 3 Tambora, pada Minggu, 15 November 2020.
"Korban sempat dirawat di Puskesmas Calabai, Kecamatan Pekat, kemudian dirujuk ke RSUD Dompu," kata Yunaidi. Gilbert rencananya akan kembali ke Jakarta melalui Bandara Sultan Muhammad Salahuddin di Bima. "Mungkin hari ini dibawa ke Jakarta."
Kecelakaan yang terjadi pada wisatawan Belanda ini tak serta-merta membuat aktivitas pendakian Gunung Tambora ditutup. Yunaidi menjelaskan, yang penting adalah fisik dan mental pendaki dalam kondisi prima, selalu mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, berhati-hati serta waspada.
Pendaki Gunung Tambora wajib memakai masker, menunjukkan hasil rapid test, dan tidak boleh berdua dalam satu tenda. Yunaidi melanjutkan, kondisi cuaca di kawasan Gunung Tambora saat ini cenderung panas dan cepat berubah. "Kadang-kadang panas sekali di siang hari dan malam hujan," katanya.