Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Sejarah, Jejak Belanda di Papua: Masuk 1606, Terabaikan, Serius Abad 20

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi suasana di Oksibil, Papua. Shutterstock
Ilustrasi suasana di Oksibil, Papua. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Catatan sejarah menunjukkan kedatangan Belanda ke daratan Papua terjadi sejak tahun 1606. Kapal-kapal Belanda berlabuh di sepanjang pesisir Papua dan mulai melakukan ekspedisi di darat maupun perairan di sekitarnya.

Pada masa itu, Belanda telah mengambil alih kendali lalu lintas perdagangan cengkih dari Portugis, Spanyol, dan Inggris. Pelaut Belanda bernama Kapten William Jasz mendapat tugas untuk berlayar di sepanjang pesisir barat dan pesisir selatan Papua. Misi utamanya memetakan berbagai tempat yang dilalui, salah satunya muara Sungai Digul.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, pada 1616, dua orang pelaut Belanda bernama Jacob le Maire dan Willem Schouten menjelajahi pesisir utara Papua. "Mereka masuk ke wilayah Biak dan Yapen," kata Hari Suroto kepada Tempo, Senin 16 November 2020. Willem Schouten kemudian memberi nama Kepulauan Biak dengan sebutan Kepulauan Schouten.

Kemudan pada 1623, adalah Jan Carstensz yang berlayar melintasi pantai selatan Laut Arafura. Dari kejauhan, dia melihat salju di puncak gunung tertinggi di Papua. Kala itu, laporannya tentang salju di puncak gunung kepulauan tropis menjadi bahan tertawaan orang-orang Eropa.

Puncak Carstensz. carstensz-expedition.com

Masyarakat Eropa sulit percaya bahwa di daerah dekat katulistiwa terdapat salju. Hingga terbukti bahwa Jan Carstensz tak salah lihat. Puncak tertinggi yang dilihat Jan Cartensz itu sekarang dikenal dengan nama Puncak Jaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1660, Belanda membuat kesepakatan dengan Sultan Tidore. Isinya, tidak ada orang Eropa lain yang boleh masuk wilayah Papua selain Belanda. Dalam perkembangannya, Papua masuk dalam wilayah jajahan Hindia Belanda.

Bagi Belanda, Papua bukanlah sumber pemasukan ekonomi yang berarti. Berbeda dengan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, di mana kolonial Belanda membangun berbagai infrastruktur, menggenjot hasil rempah, dan melancarkan berbagai politik adu domba untuk memecah-belah rakyat.

Kendati Papua diklaim sebagai jajahan Belanda, pemerintah Belanda baru serius menjalankan pemerintahan di pulau ini pada awal abad ke-20. Belanda menjadikan Papua sebagai tempat hukuman. Di sinilah tahanan politik dibuang dan pegawai Belanda yang tidak disiplin akan dihukum dengan ditugaskan ke Papua.

Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih ini melanjutkan, pemerintah Belanda juga mengirimkan antropolog-antropolog untuk mempelajari kehidupan sosial budaya penduduk Papua. "Melalui catatan dan publikasi antropolog-antropolog Belanda itu Papua mulai dikenal dunia," katanya. Hingga kini, Papua masih menjadi surga bagi para peneliti karena banyak yang belum terungkap di sana.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

1 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

2 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

4 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

4 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

4 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

4 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

4 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

5 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air