TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menambah kuota wisatawan ke kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, menjadi 50 persen dari total kapasitas daya tampung.
Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB-TNBTS Sarif Hidayat mengatakan pada reaktivasi tahap III kawasan Bromo tersebut, total wisatawan yang diperbolehkan untuk berkunjung menjadi 1.634 orang per hari dari sebelumnya 1.265 orang per hari. "Hari Jumat ini sudah bisa akses kuota untuk 50 persen, ini merupakan reaktivasi tahap III," katanya saat dikonfirmasi di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 13 November 2020.
Meski begitu, Sarif mengatakan dari total kuota sebanyak 1.634 wisatawan per hari tersebut, akan dibagi pada berbagai titik yang ada. Pada Bukit Cinta, diperbolehkan maksimal 56 orang per hari dan Penanjakan sebanyak 339 orang per hari.
Kemudian di Bukit Kedaluh, maksimal pengunjung ditetapkan sebesar 172 orang per hari, Mentingen 200 orang per hari dan untuk Savana Teletubies diperbolehkan sebanyak 867 orang wisatawan per hari.
"Ditetapkan setelah dilakukan rapat monitoring dan evaluasi reaktivasi bertahap wisata Bromo," kata Sarif.
Ia pun sekaligus mengingatkan kepada para pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, yaitu menggunakan masker, membawa cairan pembersih tangan serta memperhatikan kriteria kebersihan dan keamanan.
Selain itu, kata Sarif, para wisatawan harus membawa surat keterangan sehat dari dokter atau hasil tes cepat Covid-19 yang masih berlaku. Pengunjung yang diperbolehkan untuk berada di kawasan Bromo pun adalah pengunjung dengan usia maksimal 60 tahun.
"Selain itu, juga harus tetap menjaga jarak, tidak berkerumun, dan menjaga ketertiban," kata Sarif.
Sepanjang 2019, jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 690.831 orang. Dari jumlah total tersebut, sebanyak 669.422 orang merupakan wisatawan dalam negeri, sementara 21.409 lainnya merupakan wisatawan mancanegara.