Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Pulau Kapotar di Papua, Ada Pisang ke Atas dan Kualat Melawan Adat

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pisang unik menghadap ke langit asal Pulau Kapotar, Nabire, Papua. (Dok. Hari Suroto)
Pisang unik menghadap ke langit asal Pulau Kapotar, Nabire, Papua. (Dok. Hari Suroto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan salah satu pulau yang menarik dan unik di Papua adalah Pulau Kapotar. Pulau kecil berpasir putih ini merupakan bagian dari Kepulauan Moora yang terletak di selatan Teluk Cenderawasih, Nabire, Papua.

"Penelitian arkeologi di Pulau Kapotar menunjukkan pada masa prasejarah, pulau ini pernah dihuni oleh manusia," kata Hari yang juga dosen Arkeologi Universitas Cenderawasih kepada Tempo, Rabu 11 November 2020. Buktinya, menurut dia, Situs Momorikotey diperkirakan sudah ada di Pulau Kapotar sejak sekitar 3000 tahun yang lalu.

Kapotar adalah pulau kosong. Hanya terdapat sebuah rumah kebun, tempat beristirahat saat pemiliknya beraktivitas. Hari Suroto menjelaskan, ada kepercayaan unik di pulau ini. Masyarakat Kepulauan Moora meyakini siapa saja yang baru pertama kali datang ke Pulau Kapotar harus membasuh kaki, tangan, dan wajah dengan air laut di pantai Pulau Kapotar.

Jika tidak, masyarakat percaya roh nenek moyang penghuni pulau akan marah. Akibatnya, pada petang hingga malam akan turun hujan badai dan petir yang dahsyat. Hujan petir ini akan berhenti jika orang yang melanggar aturan adat tersebut membasuh kaki, tangan, dan wajah dengan air laut. Namun, menurut Hari, akan lebih baik jika pendatang langsung membasuh anggota tubuh atau atau sekaligus mandi di pantai saat tiba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari Suroto mengatakan pengalaman diterpa hujan badai petir pernah dia alami bersama tim saat meneliti Pulau Kapotar. Saat itu, Hari menceritakan, ada seorang anggota tim yang menolak membasuh tangan, kaki, dan wajah saat sampai di pulau tersebut. "Maka pada petang harinya, turun hujan badai disertai petir di sekitar perkemahan kami," ucapnya.

Pulau Kapotar memiliki pisang enemik yang bentuknya berbeda dari buah pisang yang biasa kita kenal. Buah pisang dari Pulau Kapotar memiliki tangkai buah yang tumbuh tegak lurus ke langit. Panjangnya sekitar 20 - 30 sentimeter dengan diameter 5 - 10 sentimeter.

Pisang Pulau Kapotar berkulit tebal, daging buah berwarna oranye, teksturnya lembut seperti mentega, dan tidak terlalu manis. Pisang yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang siap panen berwarna kuning tua kecoklatan. Berdasarkan analisis biomolekular, pisang Pulau Kapotar ini berasal dari Nugini dan Melanesia. Pada masa prasejarah, pisang banyak dibudidayakan bersama sukun dan keladi di pulau-pulau Pasifik Selatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

55 menit lalu

Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

7 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

1 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

2 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Dandim.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

2 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

2 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.