Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Raja Ampat Papua: 7 Telur, 4 Raja, Kisah Pilu 3 Saudara, Batu Kali Raja

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seorang bocah berenang di pantai Sawandarek di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Pantai Sawandarek memiliki arus yang cukup tenang sehingga aman bagi anak-anak atau wisatawan yang ingin berenang, snorkeling di kawasan ini. TEMPO/Fardi Bestari
Seorang bocah berenang di pantai Sawandarek di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. Pantai Sawandarek memiliki arus yang cukup tenang sehingga aman bagi anak-anak atau wisatawan yang ingin berenang, snorkeling di kawasan ini. TEMPO/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Ampat merupakan sebuah destinasi wisata di Papua yang terkenal hingga mancanegara. Sebagian orang mungkin hanya tahu keindahan alam di sana tanpa mengenal bagaimana sejarah dan mitos yang tumbuh di masyarakat Raja Ampat, Papua.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan masyarakat Raja Ampat percaya wilayah itu pada mulanya dikuasai oleh para raja. "Masyarakat percaya asal usul Raja Ampat bermula dari pasangan suami istri Alyab dan Boki Deni," kata Hari Suroto dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Sabtu 7 November 2020.

Pada satu waktu, mereka menemukan tujuh butir telur di pinggir Sungai Wawage atau Kali Raja, yang sekarang masuk wilayah Kampung Wawiyai, Distrik Tiplol Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat. Alyab kemudian hendak memakan telur-telur tersebut, namun dicegah oleh istrinya.

Butir-butir telur tersebut lantas dibawa pulang ke rumah dan disimpan. Beberapa hari berlalu, lima dari tujuh telur itu menetas menjadi manusia. "Empat laki-laki dan dua perempuan," kata Hari Suroto. Satu telur lagi, menurut dia, tidak menetas, melainkan berubah menjadi batu.

Batu telur ini masih dapat dijumpai di Situs Kali Raja. Telur yang menjadi batu itu tersimpan dalam bangunan kecil. Telur berwarna putih tersebut dibalut kain berwarna putih dan ditutup sebuah kelambu putih.

Bangunan pelindung telur raja di Raja Ampat, Papua. Dok. Balai Arkeologi Papua

Mari kita simak apa yang terjadi pada telur-telur yang menetas menjadi manusia tadi. Telur yang menetas pertama atau anak sulung bernama Giwar, anak kedua adalah Tusan, anak ketiga Mustari, anak keempat adalah perempuan bernama Kilimuri, anak kelima Sem, dan anak keenam Pin Tike adalah perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka hidup bersama-sama di Kali Raja. Hingga pada satu ketika mereka bertengkar hingga berpisah. Anak pertama Giwar tetap tinggal di Kali Raja dan menjadi Raja Waigeo. Anak kedua Tusan menguasai wilayah Salawati, anak ketiga Mustari menguasai Pulau Misool. Kilimuri memisahkan diri ke Pulau Seram.

Setiap anak yang menguasai kawasan tertentu dan bergelar fun. Maka sebutan mereka adalah fun Giwar, fun Tusan, fun Mustari, dan seterusnya. Anak kelima fun Sem kemudian menjelma menjadi roh atau mahluk halus. Sebab itu, tak diketahui di mana tempat tinggalnya.

Menurut mitos yang dipercaya masyarakat, kata Hari Suroto, Pin Tike hamil tanpa suami. Peristiwa itu menyebabkan saudara-saudaranya malu. Karena itu, dia dihanyutkan oleh saudara-saudaranya ke laut. Beberapa waktu kemudian Pin Tike terdampar di Pulau Numfor dan bertemu dengan Manar Maker, seorang tokoh mitos masyarakat Biak -Numfor.

Tak berapa lama, lahirlah anak Pin Tike berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Gurabesi atau Kurabesi. Ketika dewasa, Kurabesi kembali ke Kali Raja dan bertemu pamannya fun Giwar. Gurabesi dan anak Giwar yang bernama Mereksopen, membantu Raja Tidore berperang melawan Raja Ternate.

Sebagai hadiah kepada Kurabesi atas kemenangan melawan Ternate, dia dinikahkan dengan putri Sultan Tidore, Boki Taiba. Kurabesi dan istrinya kemudian menetap di Kali Raja, Raja Ampat sampai akhir hidupnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

4 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

4 hari lalu

Penumpang tujuan Ambon antre menaiki KM Dorolonda di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu 30 Maret 2024. PT Pelni Cabang Ternate bersama Kementerian Perhubungan memberikan kuota gratis kepada 300 pemudik dari Ternate menuju Ambon menjelang Idul Fitri 1445 hijriah. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

5 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

Pemandangan Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara, Indonesia. (ANTARA/HO-Kemenhub)
Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.