Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Promosi Wisatawan Mancanegara Bantu Perajin Yogyakarta di Masa Pandemi

image-gnews
Sejumlah perajin perak menyelesaikan pesanan di Kampung Trunojayan, Kotagede, Yogyakarta, 21 November 2017. Kerajinan perak Kotagede punya motif khas dari tanaman teratai dan teknik membuatnya dengan filigri (membentuk dengan kawat perak yang tipis) yang hanya bisa dikerjakan oleh perajin yang teliti. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Sejumlah perajin perak menyelesaikan pesanan di Kampung Trunojayan, Kotagede, Yogyakarta, 21 November 2017. Kerajinan perak Kotagede punya motif khas dari tanaman teratai dan teknik membuatnya dengan filigri (membentuk dengan kawat perak yang tipis) yang hanya bisa dikerjakan oleh perajin yang teliti. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta berperan dalam menggerakkan perekonomian lokal. Dari kunjungan wisatawan mancanegara itu, pelaku industri wisata, baik barang maupun jasa, mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Yakni keuntungan langsung dan tidak langsung.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DI Yogyakarta, Aris Riyanta mengatakan keuntungan langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat saat itu juga. Misalkan pendapatan setelah wisatawan membeli produk, membayar layanan jasa, seperti transportasi, pemandu wisata, dan lainnya. Adapun keuntungan tidak langsung yang dirasakan masyarakat adalah promosi dari wisatawan mancanegara tersebut jika mereka puas dengan apa yang diperoleh dan selama berwisata.

"Mereka yang berhasil membuat wisatawan senang sehingga liburannya berkesan baik umumnya mendapatkan promosi gratis saat wisatawan mancanegara itu kembali ke negaranya," kata Aris Riyanta di Yogyakarta, Jumat 6 November 2020. Promosi gratis itu bisa berupa kisah menarik yang dibagikan wisatawan mancanegara tersebut kepada koleganya di luar negeri atau mereka memesan barang kerajinan masyarakat Yogyakarta.

Tak hanya pakaian batik, di Pasar Beringharjo Yogyakarta juga tersedia aneka kerajinan batik. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Di masa pandemi Covid-19, menurutAris Riyanta, manfaat promosi gratis ini masih dirasakan oleh masyarakat. Dia mengatakan banyak wisatawan mancanegara yang pernah berkunjung ke Yogyakarta memesan berbagai cenderamata, kerajinan tangan, dan furnitur dari Yogyakarta, khususnya Kabupaten Bantul. "Satu-satunya yang bisa digenjot untuk menggeliatkan ekonomi saat sektor wisata terdampak seperti pandemi ini hanya kegiatan ekspor," ujar Aris Riyanta.

Pada Oktober 2020 misalkan, berbagai pesanan hasil kerajinan Yogyakarta dari mancanegara terus mengalir. Dengan begitu, masyarakat yang bergelut di bidang ini masih bisa beroperasi dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Menurut catatan Dinas Peindustrian dan Perdagangan DI Yogyakarta, di Kabupaten Bantul saja terdapat pengiriman sebanyak sembilan, 45, sampai 59 kontainer furnitur ke luar negeri.

Lantaran masih tingginya minat masyarakat dunia terhadap hasil kerajinan dari Yogyakarta, pemerintah DI Yogyakarta menggelar Jogja Premium Export Virtual Expo mulai Kamis sampai Minggu, 12 - 15 November 2020 di Royal Ambarukmo Hotel. Para pengusaha kerajinan dari dalam dan luar negeri dapat mengikutinya lewat website www.jogjapremium.com.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perajin memproduksi kerajinan patung Loro Blonyo (patung pasangan berpakaian khas Jawa) untuk pasar lokal dan ekspor di salah satu rumah industri di Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (24/11). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Pada gelombang pertama, sebanyak 50 industri kecil menengah bidang kerajinan di DI Yogyakarta akan menampilkan hasil produksi mereka dalam pameran virtual Jogja Premium Export Virtual Expo dan menjual produknya secara daring. Ada empat bidang kerajinan, yakni home decoration, craft, fashion, dan furniture.

Aris Riyanta menjelaskan Jogja Premium Export merupakan brand yang yang digaungkan pertama kali saat pemerintah DI Yogyakarta mengikuti Festival Indonesia Moskow, Rusia pada 2019. Di festival tersebut, stand Yogyakarta mendapatkan animo yang sangat tinggi dari masyarakat Moskow, dan mendapatkan apresiasi dari penyelenggara sebagai Peserta Terbaik. "Jogja Premium Export dikenal masyarakat Rusia sebagai ruang pameran bagi produk berkualitas yang berhasil menembus pasar ekspor," ujarnya.

Wakil Gubernur DI Yogyakarta Paku Alam X mengatakan, menggeliatnya ekspor berbagai produk kerajinan dari Yogyakarta memberikan harapan dan optimisme di tengah pandemi Covid-19 dan himpitan resesi ekonomi. "Ekspor kerajinan menunjukkan produk non-migas Yogyakarta siap berkompetisi dengan ikon-ikon global di ranah perdagangan internasional," ujar Paku Alam.

Pemerintah DI Yogyakarta mencatat nilai ekspor yang didominasi produk kerajinan meningkat setiap tahun. Pada 2018 senilai USD 338 juta, naik menjadi USD 370 juta di 2019. Kemudian sejak Januari hingga September 2020 angkanya turun menjadi USD 304 juta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

16 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

19 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

19 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

1 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

1 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

1 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

1 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal