TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang hobi memancing pasti punya pengetahuan tentang ikan yang hendak dipancing. Di Papua, ada satu ikan yang unik. Namanya ikan kaca. Ikan ini hidup di Sungai Digul dan rawa-rawa di Boven Digoel, Sungai Sungai Bian, Sungai Kumbe, dan Sungai Maro, Merauke.
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan ikan kaca tak hanya hidup di perairan tawar Digul, Merauke. "Ikan kaca juga ditemukan di Sungai Adelaide, Northern Territory atau Australia bagian utara," kata Hari dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Jumat 6 November 2020.
Ikan ini juga punya banyak nama. Selain dikenal dengan ikan kaca, ada juga yang menyebutnya glassfish, ikan perawat atau nursery fish. Dalam bahasa ilmiah, ikan ini bernama Kurtus gulliveri.
Bentuk dan karakter ikan kaca terbilang unik. Ikan kaca memiliki badan pipih dan tinggi, seperti belah ketupat memanjang. Disebut ikan kaca karena pada sisi kanan kiri berwarna perak.
Ikan kaca yang hidup di Sungai Digul dan rawa-rawa Boven Digoel, Sungai Sungai Bian, Sungai Kumbe, dan Sungai Maro, Merauke, Papua. Dok. Balai Arkeologi Papua
Ikan kaca jantan-lah yang disebut sebagai ikan perawat. Sebab, mereka memiliki sebuah tonjolan di atas kepala yang mirip seutas tali berbentuk melengkung. Pada tali itu ikan kaca jantan meletakkan dan merawat telur-telurnya.
Lantas bagaimana ikan kaca betina bertelur? "Masih menjadi misteri hingga sekarang," kata Hari Suroto. Ikan kaca jantan dengan telur di kepala hanya dapat dijumpai pada musim kawin. Ikan kaca jantan selalu membawa telur di kepalanya, hingga telur menetas.
Di Papua, ikan kaca banyak ditangkap dengan jaring untuk dijadikan ikan asin dan dijual ke Merauke.