Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Burung Kasuari Papua, Tak Bisa Terbang dan Diboyong ke Belanda Abad ke-16

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Burung Kasuari. wallgigs.com
Burung Kasuari. wallgigs.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu satwa endemik di wilayah Papua, Papua Nugini, dan Australia adalah burung kasuari. Burung dengan nama Casuarius casuarius ini terbilang burung darat dengan bobot yang cukup berat dan tidak bisa terbang.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan umumnya berat burung kasuari berkisar 58 kilogram dengan tinggi 1,5 meter. Sayapnya terlalu kecil untuk menopang badan yang berat itu terbang ke udara.

"Bagian mahkota, bulu-bulu kasar, dan sayap kecilnya yang melengkung di bawah tubuh untuk melindungi sisi tubuh, diciptakan sedemikian rupa untuk menghindari luka saat menembus vegetasi lebat," kata Hari Suroto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 6 November 2020.

Dengan kepala yang merunduk ke depan dan leher serta bahu yang hampir horizontal, burung ini dapat dengan mudah bergerak cepat menerobos semak belukar. Kaki serta kuku yang keras dan tajam adalah senjata utama burung kasuari.

Kakinya mampu berlari mencapai 50 kilometer per jam. Karena kegesitannya, bukti keberadaan burung kasuari seringkali hanya dapat dilihat dari sisa-sisa kotoran dan jejak tiga jari seperti dinosaurus dalam hutan yang berlumpur.

Bulu kasuari berbeda dengan bulu burung lainnya. Bulu burung kasuari berwarna hitam menyerupai rambut manusia. Oleh masyarakat Papua, bulu-bulu burung kasuari dimanfaatkan sebagai hiasan kepala atau sebagai penghias noken. Adapun dagingnya dikonsumsi dan bagian tulang, paruh, kuku dijadikan senjata tradisional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burung kasuari berkembangbiak dengan bertelur. Telur kasuari berwarna hijau dengan berat sekitar 650 gram. Burung kasuari hanya memiliki satu butir telur selama masa bertelur. Kasuari betina menghabiskan waktu selama dua bulan untuk mengerami dan menjaga telurnya. Setelah menetas, anak kasuari berkembang sangat cepat. Selama sembilan bulan, anak kasuari ini akan dijaga dan dibesarkan oleh Kasuari jantan.

Anak burung kasuari memiliki bulu-bulu yang menarik, yakni bergaris-garis hitam dan bulu yang berwarna coklat muda akan berubah menjadi hitam pekat saat dewasa. Kulit leher dan kepala botak berwarna biru, hijau, terkadang orange tergantung jenisnya. Pada bagian kepala terdapat mahkota tanduk.

Burung kasuari memakan buah-buahan yang jatuh dari pohon. Burung ini menjadi agen penghijau hutan karena biji dari buah yang dimakan akan dikeluarkan kembali bersama kotoran, kemudian tumbuh menjadi tanaman baru. Sebab itu, penting untuk melestarikan populasi burung ini.

Pelaut Belanda membawa burung kasuari pertama kali ke Eropa pada akhir abad ke-16. Di sana, burung kasuari mendapat perlakuan istimewa karena dipelihara dalam kebun binatang pribadi milik Raja Rudolph II.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

3 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

22 jam lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

23 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

23 jam lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

1 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Dandim.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

1 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

2 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

3 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua