Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Suku Amungme Papua, Ada 3 Versi Berhasil Keluar dari Gua

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Upacara Adat yang dilakukan warga suku Amungme, sebelum pengoperasian pesawat Mimika Air, di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (2/12). Tempo/Tjahjono EP
Upacara Adat yang dilakukan warga suku Amungme, sebelum pengoperasian pesawat Mimika Air, di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (2/12). Tempo/Tjahjono EP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu suku yang ada di Papua adalah Suku Amungme. Mereka menetap di sisi selatan jajaran pegunungan yang menandai batas selatan dari dataran tinggi Papua. Kota Tembagapura dan kawasan tambang Grasberg, dengan produksi bijih emas tertinggi di dunia dan bijih tembaga terbesar ketiga dunia, terletak di tanah adat Suku Amungme.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan dalam sejarah lisan, Suku Amungme berasal dari sebuah gua di Lembah Baliem. Mereka adalah bagian dari sebuah kelompok yang kemudian bermigrasi menuju barat. "Suku Amungme memberi nama puncak tertinggi atau Puncak Jaya dengan sebutan Nemangkawi Ninggok," kata Hari Suroto kepada Tempo, Sabtu 31 Oktober 2020.

Menurut dia, Suku Amungme mengenal beberapa versi tentang asal usul mereka. Versi pertama adalah leluhur Suku Amungme muncul dari tanah, tempat di mana mereka selalu berada. Kegelapan menjadi satu-satunya alasan mengapa orang mau meninggalkan lubang atau gua.

Mulut gua tersebut bernama Mepingama, berada di sebelah pohon tua di dekat Wamena, Lembah Baliem. Manusia keluar dari gua dengan berbagai benih tanaman yang diperlukan untuk ditanam. Ada umbi-umbian berupa talas, pisang, dan buah merah.

Ada pula kapak batu dan alat pembuat api. Semua itu menjadi bekal untuk bertahan hidup. Saat keluar dari gua, mereka merasa kelaparan dan sebatang pohon pisang keramat menyediakan makanan pokok pertama.

Versi kedua tentang asal usul Suku Amungme adalah para leluhur yang tinggal dalam gua di bawah kekuasaan Menaga Nemungki. Menaga Nemungki marah jika ada penghuni gua yang mengintip cahaya melalui akar-akar pohon purba karena ingin melihat kehidupan di luar sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burung dan ular mencoba mencari jalan keluar bagi manusia, tapi mereka selalu ketahuan Menaga Nemungki. Akhirnya, diam-diam anjing menggali lubang membuat jalan kabur untuk manusia. Sebab itu Suku Amungme tidak makan daging anjing.

Versi ketiga ihwal asal usul Suku Amungme menyebutkan ada seorang perempuan tua yang memberikan sebuah tongkat kecil kepada anak gadisnya. Anak itu dipercaya masih bersih dari dosa. Dengan tongkat kecil tadi, anak gadis tersebut mampu membuka pintu gua dan mengajak orang-orang pergi meninggalkan gua.

Orang-orang yang keluar dari gua berjalan menuju arah barat. Mereka berhenti di Lembah Baliem, kemudian berjalan lagi dan tiba di Kwiyawagi, sebuah dataran tinggi antara Tiom dan Ilaga. Dalam perjalanan, orang-orang itu terbagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama beristirahat lalu membuat api unggun besar. Kemudian datang kelompok berikutnya yang tertinggal dari rombongan. Mereka meminta api, kayu bakar, dan makanan karena kedinginan dan kelaparan. Sayangnya kelompok yang tiba lebih dulu dan telah membuat api unggun tadi tak memberi mereka makanan.

Akibatnya, rombongan yang tertinggal tadi pun pergi. Ada yang berjalan ke arah selatan, ke utara, dan timur. "Inilah awal mula pembagian beberapa etnis di pegunungan Papua," kata Hari Suroto. Kata Amungme dalam versi ketiga ini berarti orang-orang yang pertama duduk di samping api atau kelompok yang membuat api unggun tadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

7 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.