Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NTT Jelaskan Konsep Pembangunan di Pulau Rinca Komodo, Bukan Jurassic Park

image-gnews
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Kupang - Proyek pembangunan di pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur menjadi perbincangan setelah beredar foto viral yang memperlihatkan seekor komodo berhadapan dengan sebuah truk. Proyek yang disebut mirip Jurassic Park itu akan mengubah pulau yang menjadi habitat komodo itu.

Namun Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Nusa Tenggara Timur, Marius Jelamu menyebut bahwa konsep pembangunan itu bukan seperti Jurassic Park. "Konsep pembangunan di Pulau Rinca adalah ekowisata, bukan Jurassic Park," kata dia kepada Tempo, Selasa, 27 Oktober 2020.

Marius menjelaskan pembangunan di pulau Rinca hanya dilakukan di wilayah seluas lima hektare dari total luas pulau yang mencapai 20 ribu hektare. Pembangunan itu meliputi perbaikan pelabuhan yang sudah rusak serta sejumlah sarana prasarana wisata seperti gedung ranger, pusat informasi, restoran, home stay dan resort.

"Jadi nanti, pengunjung tidak lihat langsung komodo dari dekat, tapi cukup dilihat dari jauh melalui ruangan ranger itu. Mereka tidak langsung berhadapan secara fisik. Akan disiapkan teknologi agar bisa dilihat dari jarak jauh," kata Marius.

Pembangunan itu, kata Marius, sekaligus menjadikan pulau Rinca sebagai pusat ekonomi baru guna menggerakkan ekonomi masyarakat setempat. Apalagi Labuan Bajo sudah menjadi destinasi wisata kelas super premium sehingga sarana prasarana yang disiapkan juga harus setara.

Menurut Marius, salah satu alasan penataan kawasan wisata Labuan Bajo dimaksudkan untuk menyambut Asean Summit dan pertemuan G20 pada 2023. Labuan Bajo pun diperkirakan akan dikunjungi oleh ribuan orang.

Terkait warga yang direlokasi akibat pembangunan itu, Marius membantahnya. Menurut dia, tidak ada masyarakat yang direlokasi dari pulau Rinca. Justru masyarakat dilibatkan dalam pembangunan di sana.

"Masyarakat tidak direlokasi, mereka justru dilibatkan dalam semua kegiatan, seperti pembangunan dermaga atau dijadikan ranger. Bahkan, diharapkan mereka bisa terlibat di restoran atau home stay yang akan dibangun," kata Marius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Marius, Pemprov NTT juga telah meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mengerjakan proyek tersebut untuk memperhatikan konservasi dan ekosistem komodo agar tetap terjaga. "Masih ada ribuan hektare untuk konservasi 1.300 komodo yang ada di Pulau Rinca," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Walhi NTT, Umbu Wulang menegaskan pihaknya menolak pembangunan dengan konsep Jurassic Park itu karena dinilai tidak berbasis sains dan hanya branding untuk kepentingan bisnis semata. Proyek itu dianggap mengganggu ruang hidup komodo dan dinamika mata rantainya.

Menurut Umbu, pembangunan di kawasan Loh Buaya itu dapat mengubah bentang alamnya dan memaksa satwa komodo untuk beradaptasi dengan bentang alam baru. Hal tersebut bisa merugikan kepentingan konservasi komodo sebagai satwa endemik NTT.

"Walhi NTT menolak pembangunan infrastruktur berskala besar dan rakus lahan di kawasan asli komodo atas nama kepentingan investasi pariwisata," kata Umbu.

Pemerintah, menurut Umbu, semestinya mendorong wisata kawasan yang ramah lingkungan serta tidak berbasis infrastruktur skala besar dan tidak rakus lahan. "Dan itu hanya bisa dicapai bila mengembangkan pariwisata berbasis komunitas yang terbatas dan berkelanjutan. Syaratnya, sains dan urusan konservasi-nya sudah beres," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

20 menit lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

20 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

22 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

2 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

2 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

7 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

8 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

11 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

11 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.