TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor selalu menjadi destinasi wisata favorit bagi warga ibu kota dan sekitarnya untuk menghabiskan libur panjang. Kala libur cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad akhir bulan ini, kawasan itu juga diprediksi akan dipadati wisatawan.
Terkait hal itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan akan membatasi kendaraan di jalur Puncak sebagai upaya mencegah terjadinya kepadatan yang berpotensi membuat penularan Covid-19. Pihaknya akan meminta kendaraan yang menuju Puncak putar balik apabila kondisi Puncak tidak memungkinkan.
Menurut Ade, cara itu terbilang efektif untuk mencegah kepadatan di jalur penghubung Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur tersebut, sehingga jumlah pengunjung di masing-masing tempat wisata dapat terkendali sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ade Yasin mengatakan bahwa hampir setiap libur panjang, jalur Puncak dipadati oleh kendaraan berplat nomor luar Bogor, terutama plat B. Ia khawatir, kedatangan para wisatawan dari luar daerah secara tak terkendali akan meningkatkan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, yang sejauh ini statusnya masih zona oranye.
"Kebanyakan yang masuk ke Puncak itu plat B, mungkin mereka juga ingin menghirup udara segar, tapi jangan justru menimbulkan penularan dengan cara berkerumun," kata Ade Yasin.
Selain akan mengendalikan volume kendaraan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan razia penggunaan masker di tempat-tempat wisata sesuai Keputusan Bupati Bogor Nomor 443/450/Kpts/Per-UU/2020 tentang pembatasan sosial berskala besar praadaptasi kebiasaan baru (PSBB pra-AKB). "Semuanya harus ngerem, tidak hanya pemerintah, tapi masyarakat juga harus benar-benar membantu, untuk tidak lagi terjadi klaster dan penularan pasien positif Covid-19," kata Ade Yasin.