Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalanan Gaya Jepang di Cina Ini Mendadak Populer, tapi Kini Ditutup

Reporter

image-gnews
Ichiban Street di Cina yang mendadak populer. Twitter.com
Ichiban Street di Cina yang mendadak populer. Twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan perbelanjaan populer bertema Jepang di provinsi Guangdong, Cina yang ditutup sejak awal liburan Golden Week, mengecewakan wisatawan. Penutupan itu juga menimbulkan spekulasi mengenai urusan hak cipta dan patriotisme.

Jalan sepanjang 100 meter di kota Foshan yang disebut Ichiban Street dengan cepat menjadi populer di kalangan anak muda Cina yang tidak dapat bepergian ke luar negeri karena pembatasan perjalanan akibat Covid-19. Tapi jalan tersebut sekarang telah ditutup dengan pita darurat dan barikade untuk mencegah pengunjung masuk.

Dua papan nama besar yang dipajang dengan kata Ichibangai - istilah yang digunakan untuk menggambarkan jalan perbelanjaan besar di Jepang - telah ditutup dengan kain abu-abu. Pengunjung sekarang disambut dengan tanda yang mengatakan jalan ditutup sementara untuk renovasi dan kantor persewaannya juga telah ditutup.

Saat berkunjung baru-baru ini, beberapa penjaga terlihat berpatroli di jalan, menghentikan pengunjung yang mencoba mengambil foto atau video dengan kamera profesional seperti dikutip dari South China Morning Post. "Kami tidak tahu kapan jalan akan dibuka untuk umum, dan jalan perlu diperbaiki dan diganti namanya tanpa 'Ichibangai'," kata salah satu penjaga.

Jalanan tersebut menjadi hit karena anak-anak muda dari kota-kota terdekat seperti Guangzhou, Zhongshan dan Zhuhai datang untuk melihat lentera dan tanda neon yang ditulis dalam bahasa Jepang. Ornamen-ornamen itu merujuk pada karakter anime Jepang seperti Astro Boy, Inuyasha dan Sailor Moon yang populer di Cina.

Ichiban Street di Cina yang mendadak populer. Twitter.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Luo Aiping, pengacara Kantor Hukum Guangdong Lianyue, mengatakan tidak mengherankan melihat pihak berwenang setempat memiliki kepentingan pada jalan itu. “Pemerintah daerah sekarang semakin memerhatikan perlindungan hak kekayaan intelektual dan pengadilan lokal semakin cenderung mendukung pencipta untuk memulihkan kerugian mereka karena pelanggaran hak cipta,” kata dia.

“Boleh saja mengembangkan pusat perbelanjaan atau jalan dengan gaya jalanan Jepang, tetapi (pengembang) harus sangat berhati-hati untuk tidak meniru desain dari merek terkenal," kata Aiping lagi.

Tanda-tanda yang mengacu pada karakter anime Jepang seperti Astro Boy termasuk di antara yang dihapus. "Beberapa mengatakan itu karena masalah hak cipta, beberapa mengatakan itu tidak mempromosikan patriotisme," kata seorang pemilik toko, mengacu pada Hari Nasional pada 1 Oktober. "Saya tidak tahu, tapi saya hanya khawatir otoritas lokal akan menghapus semua elemen gaya Jepang".

Pemilik toko yang enggan disebutkan namanya mengatakan, lokasi yang dulunya sepi itu dimeriahkan oleh gambar-gambar neon dan anime. “Saya berharap operator jalan dapat membayar hak cipta yang diperlukan dan menjaga jalan tetap bertema Jepang. Jika tidak, semua investasi kami (di toko) akan sia-sia," ujarnya.

SCMP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

9 jam lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

19 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

2 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.