TEMPO.CO, Jakarta - Tur virtual kini menjadi salah satu alternatif bagi pengelola tempat wisata untuk tetap menarik wisatawan di masa pandemi Cpvid-19. Seperti yang dilakukan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) dan Balai Konservasi Borobudur.
PT TWC bekerja sama dengan KBRI Tokyo mengadakan tur virtual ke Candi Borobudur untuk warga Jepang. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Candi Borobudur kepada warga Jepang," kata Sekretaris Perusahaan PT TWC Emilia Eny Utari di Magelang, Senin, 19 Oktober 2020.
Karena itu, tur virtual yang ditujukan untuk mempromosikan Candi Borobudur kepada wisatawan Jepang tersebut dilakukan memakai bahasa Jepang. Sehingga warga Jepang bisa langsung menikmati tur.
"Semoga dengan virtual tur tersebut bisa mengobati rindu warga Jepang untuk berkunjung ke Candi Borobudur secara langsung," kata Emilia.
Tur virtual Candi Borobudur yang disiarkan langsung melalui akun Instagram KBRI Tokyo tersebut ditonton ribuan orang. Selain itu, sepuluh warga Jepang secara langsung menyaksikan tur virtual dari kantor KBRI Jepang. Mereka dapat langsung berinteraksi dengan pemandu wisata yang berada di Candi Borobudur.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan pariwisata menjadi salah satu industri yang bisa cepat pulih. Oleh karena itu, upaya promosi harus gencar dilakukan untuk menangkap peluang pemulihan ini.
"Konten publikasi perlu digencarkan agar atraktif dan efektif. Kita juga harus membangun kepercayaan wisatawan untuk berkunjung. Hal ini menjadi prioritas utama. Kita tekankan kepada mereka bahwa destinasi ini adalah destinasi yang aman dikunjungi," kata Edy.
Meski tak bisa langsung datang ke lokasi, tur virtual bisa memberikan pengalaman yang berkesan. Wisatawan diajak berkeliling secara pribadi untuk menikmati sebuah destinasi wisata. Selain tetap aman dan terhindar dari risiko penyebaran Covid-19, hal ini juga memberikan euforia baru dalam berwisata dalam era digital dengan kecanggihan teknologi.