TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan wisata situs Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi ditutup sementara sampai 19 Oktober mendatang. Langkah penutupan diambil menyusul peningkatan kasus positif Covid-19 di daerah itu dalam dua pekan terakhir.
"Ya, ditutup kembali sejak 6 Oktober 2020, sehingga akhir pekan kemarin tidak ada menerima kunjungan," kata salah seorang pemuda yang biasa bertugas di Pos Restribusi masuk Percandian Muara Jambi, Senin, 12 Oktober 2020.
Bukan cuma kawasan candi, kunjungan ke desa wisata Muara Jambi itu juga ditutup sejak 6 Oktober 2020.
Kawasan percandian terluas di Asia Tenggara ini pada masa awal pandemi sempat ditutup selama beberapa bulan. Lalu dibuka kembali pada Juli lalu. Namun akibat jumlah kasus yang meningkat, destinasi wisata sejarah ini kembali ditutup.
Akibat penutupan itu, ia bersama petugas retribusi yang dikelola desa setempat juga tidak memiliki pekerjaan. Namun ia tetap berjualan gelang "sebalik sumpah" di lokasi itu memanfaatkan pengunjung yang kadung datang ke lokasi itu.
Akhir pekan kemarin, kawasan itu sepi lagi. Beberapa pengunjung kembali lagi tanpa berkeliling di kompleks percandian itu.
Pemerintah Desa Muara Jambi memasang spanduk di Pos Retribusi masu. Isinya menyampaikan penutupan sementara itu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Selain petugas yang tidak terlihat di pintu masuk, sejumlah pelaku persewaan sepeda memilih tutup. Sama halnya gerai penjualan cinderamata Kedaton Artshops. "Ya kita ikuti saja keputusan dari pemerintah, kami harus libur hingga 19 Oktober nanti. Mudah-mudahan saja bisa kembali buka seperti biasa," kata pemuda itu.