Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turis Jepang Ini Menunggu 7 Bulan Demi Bisa Masuk ke Machu Picchu

Reporter

image-gnews
Panorama situs kuno Machu Picchu, yang dibangun oleh suku Inca pada pertengahan abad ke-15 di Peru. Ribuan pengunjung mengunjungi reruntuhan kota yang hilang ini. Giovanna Dell'Orto/AP
Panorama situs kuno Machu Picchu, yang dibangun oleh suku Inca pada pertengahan abad ke-15 di Peru. Ribuan pengunjung mengunjungi reruntuhan kota yang hilang ini. Giovanna Dell'Orto/AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jesse Katayama sebelumnya merencanakan untuk mengakhiri perjalanan keliling dunianya di Machu Picchu, benteng Inca abad ke-15 yang luas di Pegunungan Andes. Namun pandemi Covid-19 membuat warga negara Jepang itu 'terdampar' di Peru karena destinasi wisata itu ditutup.

Setelah menunggu tujuh bulan, pada Minggu, 11 Oktober lalu, Katayama akhirnya bisa mengunjungi situs warisan dunia UNESCO itu. Selain beberapa pemandu, dia bisa menikmati megahnya Machu Picchu untuk dirinya sendiri.

"Setelah lockdown, orang pertama yang mengunjungi Machu Picchu adalah meeeeeee," tulisnya di Instagram yang menyertakan foto dirinya dengan perwakilan taman.

Alejandro Neyra, Menteri Kebudayaan Peru, mengatakan dalam konferensi pers virtual pada hari Senin, 12 Oktober 2020, bahwa Katayama telah diberikan akses khusus ke situs tersebut sebagai pengakuan atas kesabarannya.

“Dia datang ke Peru dengan mimpi bisa masuk,” kata Neyra seperti dikutip Newyork Times. "Warga Jepang telah masuk bersama dengan kepala taman kami sehingga dia bisa melakukan ini sebelum kembali ke negaranya."

Sebelum pandemi, Machu Picchu kedatangan ribuan pengunjung setiap hari. Wisatawan biasanya harus mengajukan izin berbulan-bulan sebelumnya untuk memasuki jalur Inca.

Tiket masuk yang dimiliki Katayama sebenarnya dijadwalkan pada 16 Maret, dan dia tiba dua hari sebelumnya di Aguas Calientes, sebuah kota di kaki gunung.

Pendaki berjalan menuju Gunung Humantay di jalur Salkantay, salah satu jalan Inca bersejarah menuju Machu Picchu. Titik tertinggi Jejak adalah Salkantay Pass, di 4650 meter (15.255 kaki), yang terlihat di sebelah kanan. Giovanna Dell'Orto/AP

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi dua hari itu berubah menjadi minggu dan kemudian bulan. Dia menyewa sebuah apartemen kecil di kota dan menghabiskan waktu dengan mengikuti kelas yoga harian, mengajari anak-anak setempat cara bertinju dan belajar untuk berbagai ujian sertifikasi kebugaran dan olahraga.

Katayama pernah menulis di situs crowdfunding pada 2019 bahwa dia bermimpi membuka sasana tinju di Jepang dan ingin berkeliling dunia untuk belajar dari setiap negara. Sebelum mencapai Peru, dia mengajar tinju di Australia, Brasil, Afrika Selatan, Mesir, dan Kenya.

Kepada situs berita Jepang, Katayama mengatakan bahwa dia telah mempertimbangkan untuk ikut dengan penerbangan evakuasi darurat yang diselenggarakan oleh pemerintah Jepang pada musim semi lalu tetapi menurutnya itu terlalu mahal. Dia akhirnya memutuskan untuk tinggal, menunda keberangkatannya dengan harapan Machu Picchu akan segera dibuka kembali.

Kesabarannya pun terbayar. Ia juga bahkan menjadi selebriti lokal minggu lalu ketika La República, sebuah perusahaan televisi terkemuka Peru, meliput kesabarannya dan menjulukinya 'turis terakhir di Machu Picchu'.

"Saya bertahan dengan satu-satunya tujuan untuk mengetahui keajaiban ini dan saya tidak ingin pergi tanpa melakukannya," katanya kepada surat kabar dalam wawancara terpisah. Berita tentang kegigihannya telah menghasilkan ratusan simpatisan hingga menawarkan untuk mengajukan petisi kepada pihak berwenang atas namanya, katanya di Instagram.

Neyra mengatakan bahwa pihak berwenang telah menerima aplikasi pengunjung untuk Katayama dan memutuskan untuk memberinya akses khusus sebelum dia kembali ke Jepang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

1 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

1 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

5 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

8 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

8 hari lalu

Seorang peserta melihat-lihat toilet umum yang didesain ulang sebagai bagian dari proyek untuk mengubah toilet umum menjadi toilet yang dapat digunakan dengan nyaman oleh semua orang, selama Tur Antar-Jemput Toilet Tokyo, di kawasan Shibuya, di Tokyo, Jepang 4 April 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

Satu perjalanan, peserta akan diajak mengunjungi delapan atau sembilan toilet umum di Tokyo dengan menggunakan mobil.


Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

9 hari lalu

Akashi Kaikyo Bridge mempunyai Ketinggian 298,3M, berada di atas Selat Akashi dan menghubungkan kota Kobe di Pulau Honshu sampai Iwaya di Pulau Awaji. Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di dunia kategori jembatan gantung, dengan rentang pusat 1.991 meter. panoramio.com
Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.


Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

9 hari lalu

Presiden Peru, Dina Boluarte. REUTERS/Angela Ponce
Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

Dina Boluarte menyebut skandal jam tangan Rolex yang menjeratnya sebagai kebohongan dan tabir asap..


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

10 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

11 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) di kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo, Jepang, pada 3 April 2024. (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI)
Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

Fumio Kishida menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI yang juga calon presiden RI terpilih Prabowo Subianto di Jepang.