TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan sampah menjadi salah satu hal yang tengah diselesaikan di kawasan Taman Nasional Komodo.
Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat mencatat jumlah sampah plastik yang dikumpulkan mulai dari perairan Labuan Bajo hingga kawasan Taman Nasional Komodo perharinya bisa mencapai lima sampai 10 ton.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awan pun mengajak agar semua pihak peduli terhadap persoalan ini. Sebab, taman nasional ini merupakan area konservasi yang dilindungi.
"Kita bersyukur karena semakin banyak yang peduli dengan masalah sampah di Labuan Bajo khususnya di Taman Nasional Komodo," kata Lukita, Kamis, 8 Oktober 2020.
Menurut Lukita, semua pihak mempunyai kesempatan untuk mengedukasi masalah sampah. Salah satu yang tengah melakukannya adalah perusahaan air minum Le Minerale. Edukasi ini juga masih terus dilakukan eh stakeholder dan pelaku-pelaku wisata.
Sampah di kawasan Taman Nasional Komodo dan sekitarnya, kata Lukita, bukan hanya sampah di daratan. Tetapi ada pula sampah yang dibuang di tengah laut kemudian dibawa arus menuju pesisir pantai.
Hal senada juga sempat disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengolahan Sampah Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati. Ia mengatakan urusan sampah plastik bukan hanya dilakukan oleh satu pihak saja, tetapi juga butuh sinergi semua pihak. Apalagi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sudah menargetkan pada 2025 kawasan wisata premium Labuan Bajo akan bebas dari sampah.