Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Keindahan Pohon Pelangi di Hutan Bondowoso

Reporter

image-gnews
Pohon pelangi di Bondowoso. Instagram/@wisata_bondowoso
Pohon pelangi di Bondowoso. Instagram/@wisata_bondowoso
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia patut berbangga karena memiliki salah satu pohon tercantik di dunia, yaitu pohon pelangi. Tak seperti pohon pada umumnya, pohon pelangi memiliki keunikan karena batangnya yang memiliki warna beraneka ragam bak pelangi.

Pohon pelangi atau nama latinnya Eucalyptus deglupta merupakan tanaman endemik di Papua Nugini, Papua, pulau Seram, Maluku dan Sulawesi, seperti dikutip dari situs indonesia.go.id. Karena mirip dengan seragam pasukan militer, pohon yang dikenal juga dengan sebutan rainbow eucalyptus ini juga sering dijuluki pohon kamuflase.

Jika ingin melihat keindahan pohon ini, Anda bisa datang ke Kabupaten Bondowoso. Tepatnya ke Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin. Lokasinya ada di Desa Wringinanom, Kecamatan Sukosari. Dari pusat kota, hutan seluas 23,6 hektare ini bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama 1 jam 15 menit.

Pohon pelangi menjadi daya tarik utama di hutan Sumberwringin. Keberadaannya kerap dicari oleh wisatawan yang ingin menikmati keindahan gradasi warna pohon tersebut.

Menurut pakar kehutanan Amir Wardhana, warna-warni pada pohon pelangi muncul akibat getah yang keluar dari dalam pohonnya mengenai kulit pohon di bagian lain sehingga membentuk gradasi warna. Pada tetesan getah pertama, warna yang akan muncul adalah warna biru. Kemudian perlahan warna tetesan getah tersebut berubah menjadi jingga, ungu, dan merah marun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena proses ini terjadi secara bergiliran dan teratur, maka pohon ini kemudian menampilkan koleksi dari semua warnanya sekaligus. Proses keluarnya getah didahului oleh terkelupasnya kulit batang yang terjadi tidak bersamaan. "Oleh karena itu, pola warna yang terjadi setiap waktu pada setiap pohon tidak akan serupa," kata dia.

Getah yang keluar juga akan memberikan efek kaleidoskopik di mana setiap lapisan warna memberikan informasi kapan lapisan warna tersebut muncul. Meskipun pohon pelangi ini menghasilkan bunga putih dan daun hijau seperti spesies eucalyptus pada umumnya, tetapi kelenjar-kelenjarnya tidak mengeluarkan banyak minyak aromatik.

World Conservation Monitoring Centre dalam laporannya pada 1992 menyebutkan bahwa Eucalyptus deglupta berada dalam status endangered atau terancam punah. Peneliti dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Roosita Ariati mengatakan, pohon pelangi terancam punah di habitatnya karena penebangan liar, serta pembukaan lahan untuk agrikultur. Konservasi diperlukan untuk tetap mempertahankan keberadaan pohon pelangi yang indah ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 jam lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

7 jam lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

19 jam lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

22 jam lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

1 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

1 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

2 hari lalu

Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

2 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

3 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

4 hari lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom