Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembatasan Kuota Bikin Pendakian Gunung Semeru Lebih Nyaman

image-gnews
Pendaki beristirahat sejenak saat menjajal jalur pendakian Gunung Semeru bersama petugas di Gunung Semeru, Jawa Timur, Jumat, 25 September 2020. Gunung Semeru kembali dibuka untuk umum setelah sempat ditutup selama setahun. TEMPO/Abdi Purmono
Pendaki beristirahat sejenak saat menjajal jalur pendakian Gunung Semeru bersama petugas di Gunung Semeru, Jawa Timur, Jumat, 25 September 2020. Gunung Semeru kembali dibuka untuk umum setelah sempat ditutup selama setahun. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS resmi membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru mulai hari ini, Kamis, 1 Oktober 2020.

Kepala Subbagian Data, Evaluasi Laporan, dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, untuk sementara kuota pendaki dibatasi 120 orang per hari atau 20 persen dari kapasitas harian 600 orang. Kebijakan ini hanya berlaku bagi pendaki dalam negeri. Kuota pendaki bisa ditambah secara bertahap sesuai adaptasi kenormalan baru.

Jumlah pendaki di hari pertama pembukaan kembali pendakian gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut atau mdpl itu hanya 16 orang. Berdasarkan data di laman bromotenggersemeru.org diketahui kuota pendaki sudah penuh alias full booked di semua akhir pekan bulan Oktober, yaitu 2-5 Oktober, 9-11 Oktober, 16-18 Oktober, dan 24 Oktober.

Saarif Hidayat menganggap jumlah pendaki yang sedikit ini wajar karena Kamis dan Jumat bukan waktu favorit pendakian. Musababnya, banyak orang yang masih harus bekerja dan baru tahu jika pendakian ke Gunung Semeru telah buka kembali. "Persiapan pun mepet antara dibukanya sistem booking dengan pelaksanaan pendakian, yakni H-3," kata Sarif.

Pendaki mengabadikan pemandangan danau Ranu Kumbolo dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, Sabtu, 26 September 2020. Kawasan ini terlihat kembali hijau, setahun setelah pendakian Gunung Semeru ditutup sejak akhir September 2019. TEMPO/Abdi Purmono

Titik awal keberangkatan para pendaki Gunung Semeru ada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Di desa Suku Tengger ini ada Kantor Pelayanan Pengunjung Resor Ranupani. Secara struktural, Resor Ranupani berada di bawa Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Senduro Balai Besar TNBTS.

Menurut Bambang Joko Shiddiq Purnama, Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) STPN Wilayah III Senduro, pembatasan jumlah pendaki 120 orang per hari justru memontum yang bagus dan patut disyukuri oleh para pendaki. Kendati durasi pendakian dibatasi hanya dua hari satu malam, jumlah pendaki yang sedikit bisa membuat pendakian terasa lebih tenang dan nyaman. Para pendaki tak perlu berdesakan di area berkemah Ranu Kumbolo dan Kalimati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ranu Kumbolo merupakan lokasi peristirahatan favorit di tepi danau Kumbolo. Ranu Kumbolo merupakan danau terindah dan terbesar di dalam kawasan TNBTS dengan luas 12 hektare. Dalam bahasa Suku Tengger, kata ranu berarti danau. Adapun Kalimati merupakan lokasi yang jadi batas akhir pendakian Gunung Semeru. Pembatasan ini disesuaikan dengan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Gunung Sawur, Lumajang.

Wujud baru Kantor Pelayanan Pengunjung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS Resor Ranupani di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat, 25 September 2020. TEMPO | Abdi Purmono

"Saat ini adalah momentum terbaik untuk merasakan berkemah Ranu Kumbolo dan Kalimati dengan tenang dan nyaman," kata Bambang kepada Tempo, saat rehat di salah satu pos pendakian Gunung Semeru, Jumat sore, 25 September 2020. "Para pendaki enggak perlu lagi unyel-unyelan (berdesak-desakan) di satu lokasi."

Kata Bambang, syarat pendaftaran secara online mulai 2018 berdampak positif. Petugas TNBTS di Resor Ranupani tinggal memeriksa dokumen pendaki dan barang bawaannya, serta memudahkan dalam mengontrol sampah. Bahkan, insiden pendaki mengalami musibah baik hidup maupun meninggal jauh berkurang sejak pendaftaran online berlaku.

Secara kuantitatif, Bambang melanjutkan, jumlah pendaki Gunung Semeru justru stabil dan cenderung meningkat setiap harinya saat kebijakan booking online penuh berlaku. Kini, rata-rata per hari ada 100 pendaki dari kuota normal harian 600 orang. Sedangkan jumlah pendaki sebelum pemberlakuan registrasi online justru penuhnya di hari-hari tertentu yang jadi peak season pendakian, yaitu akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur nasional.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

7 jam lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

10 jam lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

10 jam lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

1 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

1 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

1 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

1 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

3 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

4 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

12 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.