TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Halloween kerap dikaitkan dengan tamasya horor. Tapi, pada saat pandemi virus corona, wisata horor juga harus mematuhi pedoman kesehatan. Kelompok produksi rumah hantu Kowagarase-tai mencoba membuat tur horor, dengan menerapkan pembatasan jarak fisik (physical distancing), seperti dikutip dari Japan Today.
Baru-baru ini, grup acara horor tersebut membuka rumah hantu drive-in pertama di Jepang. Kelompok produksi itu menyediakan wisata horor toilet dan peti mati. Acara akan diatur antara 3 Oktober dan 6 Desember 2020.
Kelompok produksi itu bermitra dengan taman hiburan Lagunasia di Prefektur Aichi untuk With Corona Horror Fest 2020. Acara itu merupakan festival horor rumah berhantu, yang mematuhi pedoman kesehatan. Corona Horror Fest akan menampilkan pengalaman rumah hantu yang menjamin keamanan kesehatan, namun menakutkan. Suasana horor berdasarkan legenda urban Jepang.
Daya tarik utama adalah Hanako-san of the Toilet. Hanako-san adalah hantu dalam legenda urban Jepang. Hanako-san menghantui toilet sekolah, khususnya yang berada di lantai tiga. Ia bisa muncul dengan mengetuk pintu tiga kali sambil menanyai keberadaan dia atau memanggil namanya.
Atraksi ini memencilkan pengunjung di toilet. Kemudian, berlanjut teror legenda urban tanpa kontak antara staf dan tamu. Ruang pribadi itu telah desinfeksi setiap digunakan oleh individu.
Daya tarik lain, membatasi pengunjung dalam peti yang memiliki lubang ventilasi. Tetapi pemakaman terbuka untuk melihat kengerian yang terjadi. Lubang itu memiliki sekat tembus pandang untuk perlindungan. Setiap peti mati juga telah desinfeksi.
Menurut laporan Fox News, pandemi membuat taman hiburan seluruh dunia mencari strategi untuk merayakan Halloween. Biasanya yang menyediakan atraksi rumah hantu, membawa kerumunan orang ke dalam ruang tertutup. Namun semasa pandemi cara itu dianggap tidak tepat, sehingga perlu hiburan yang mengacu pedoman kesehatan.
JAPAN TODAY | FOX NEWS