TEMPO.CO, Yogyakarta - Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan pada masa pandemi Covid-19. Setelah asyik bermain pasir di pantai dan menikmati pemandangan, jangan lupa untuk membawa oleh-oleh saat pulang.
Bukan suvenir, pakaian, atau hasil laut, wisatawan Pantai Parangtritis juga bisa membawa oleh-oleh berupa hasil pertanian berupa bawang merah. Ini adalah komoditas yang banyak dihasilkan para petani di sekeliling Pantai Parangtritis, Yogyakarta.
September adalah bulan yang tepat untuk menyusuri jalan di pedesaan pesisir Pantai Parangtritis yang tersambung dengan pantai lain, seperti Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok. Di sepanjang jalan desa yang dilalui bakal banyak para petani sedang memanen bawang merah di area persawahan yang terletak di balik bukit pantai selatan itu.
Petani di Kecamatan Kretek Bantul, pesisir Pantai Parangtritis, Yogyakarta, sedang panen bawang merah pada Sabtu, 19 September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Bawang merah itu sebagian diletakkan atau ditumpuk di pinggir jalan desa, sebelum diangkut untuk disimpan di rumah para petani atau pengepul. Jika belum dipesan, siapapun yang melintas bisa langsung membeli bawang merah segar dan baru dipanen dari petani.
"Saat ini harga bawang merah sedang stabil karena panen tepat waktu dan pasokan air lancar," ujar Kepala Gabungan Kelompok Tani Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Bantul, Subowo saat ditemui di sela panen bawang merah pada Sabtu sore, 19 September 2020. Masyarakat bisa membeli bawang merah seharga Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram.
Hasil panen bawang merah di Kecamatan Kretek Bantul, pesisir Pantai Parangtritis, Yogyakarta, pada Sabtu, 19 September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Subowo menuturkan, di musim kemarau ini sempat muncul kekhawatiran di kalangan petani kalau panen akan molor atau gagal. Musababnya, Desa Tirtohargo terletak paling ujung di Kecamatan Kretek yang pengairannya bersumber dari Bendungan Kamijoro. Desa ini menjadi titik paling jauh dari bendungan, sehingga jatah pengairan cukup minim, yakni sekitar 7 jam per hari. Namun mendekati masa panen di awal September 2020, jatah air yang mengalir ke lahan pertanian cukup melimpah.
"Selama tiga hari berturut turut desa kami mendapat pasokan air dari bendungan," katanya. "Jadi hasil panen bagus-bagus, dan segar bawang merahnya." Sebagian besar warga desa pesisir, ujar Subowo, mengandalkan komoditas bawang merah sebagai sumber penghasilan selain padi dan tanaman hortikultura lain seperti cabai. Sebab harganya cukup tinggi dan memberi banyak keuntungan.
Hasil panen bawang merah di Kecamatan Kretek Bantul, pesisir Pantai Parangtritis, Yogyakarta, pada Sabtu, 19 September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tak sulit menjelajahi desa-desa di pesisir Pantai Parangtritis ini. Dari Kota Yogyakarta, jaraknya hanya sekitar 45 menit perjalanan darat dan terus ke selatan melalui Jalan Parangtritis. Sekitar 200 meter sebelum sampai Pos Tempat Pembayaran Retribusi Pantai Parangtitis, wisatawan tinggal berbelok ke arah barat dan menyusuri sepanjang jalan itu untuk menemukan surganya bawang merah di Yogyakarta.