TEMPO.CO, Jakarta - Museum Moskow adalah salah satu museum tertua di Moskow, Rusia, yang berdiri pada 1896 atau 124 tahun lalu. Saat tersebut menyimpan benda seni budaya dan sejarah dari zaman ke zaman. Mulai zaman imperium, revolusi, Uni Soviet, perestroika, hingga saat ini.
Museum seluas lebih dari 20 ribu meter persegi ini dikelola oleh Departemen Kebudayaan Kota Moskow. Bangunannya terdiri dari tiga gedung utama dan lapangan yang luas. Museum Moskow terletak dekat Gorky Park dan Sungai Moskow, serta di jalur lingkar jalan protokol Garden Ring Moskow.
Direktur Jenderal Museum Moskow, Anna Trapkova mengatakan museum tersebut bukan hanya untuk mempromosikan Moskow. "Museum ini juga menjadi 'rumah' bagi warga negara lain yang tinggal di Mosko," kata Anna Trapkova saat bertemu dengan perwakilan KBRI untuk Rusia pada Selasa, 15 September 2020. Artinya, Museum Moskow menyimpan koleksi benda seni budaya dari negara lain dan membuka kerja sama untuk mengadakan kegiatan bareng perwakilan negara lain.
Kuasa Usaha Ad Interim yang juga Wakil Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi dan Direktur Jenderal Museum Moskow, Anna Trapkova di Museum Moskow pada Selasa, 15 September 2020. Foto: KBRI Moskow
Kuasa Usaha Ad Interim yang juga Wakil Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi mengapresiasi sikap terbuka Museum Moskow. Bahkan menurut Azis, ada staf museum yang tertarik mendalami seni budaya Indonesia dengan ikut serta pada kelas tari tradisional dan bahasa Indonesia di KBRI Moskow.
Rencananya KBRI Moskow dan Museum Moskow berencana mengadakan pameran, workshop seni budaya Indonesia, seperti batik, gamelan, tari tradisional, pemutaran film, atau Indonesian Day di Museum Moskow. Azis menambahkan, rencana kerja sama juga dapat dilakukan dengan museum-museum di Indonesia, termasuk museum di Jakarta dalam kerangka sister city antara Jakarta dengan Moskow yang terjalin sejak 2006.
Dalam pertemuan itu, rombongan KBRI Moskow berkeliling melihat fasilitas museum dan sejumlah pameran yang sedang berlangsung, baik permanen maupun pameran tamu. Petugas museum juga menjelaskan sejarah Kota Moskow, termasuk Kremlin dan Lapangan Merah.
"Saya baru tahu kalau Lapangan Merah itu artinya Lapangan Cantik, bukan warna merah seperti yang kita lihat," ujar Azis Nurwahyudi saat mendengar penjelasan pihak museum. Petugas museum juga menawarkan tur Kota Moskow untuk melihat dan mengetahui bangunan-bangunan bersejarah, termasuk stasiun metro atau stasiun kereta api bawah tanah yang artistik.