TEMPO.CO, Jakarta - Event tahunan yang menggabungkan olahraga dan wisata berwujud lari marathon, dengan rute melintasi candi-candi di kawasan Sleman, Sleman Temple Run 2020 resmi dibatalkan.
Pembatalan event yang sedianya digelar 27 September 2020 setelah sempat ditunda dari Juli 2020 lalu itu, dilatari berbagai faktor. Mulai pandemi Covid-19 sampai berdekatan dengan pelaksanaan Pilkada 2020.
“Peserta yang sudah mendaftar sebanyak 560 orang dari seluruh nusantara, termasuk dua warga Kenya yang berdomisili di Jakarta,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Sudarningsih.
Event lari dengan start dan finish di kawasan destinasi wisata Candi Banyunibo, Prambanan ini pun, telah berhasil menjual habis seluruh tiket untuk semua kategori yang dilombakan sejak 1 Juli 2020 lalu. Baik kelas 7K, 13K, dan 25 K dengan harga tiket mulai Rp250.000-400.000.
“Untuk kewajiban yang sudah dilakukan para peserta yang mendaftar semua dikembalikan,” ujar Sudarningsih.
Pemerintah Kabupaten Sleman menyatakan jika pembatalan sudah dilakukan dengan pertimbangan matang. Mengingat para peserta yang ikut rata-rata berasal dari zona merah Covid-19. Di Sleman atau lebih luas di DIY, saat ini sedang berupaya keras agar tak muncul klaster-klaster Covid-19 yang baru.
“Tak hanya di Sleman, seluruh event lari di berbagai tempat saat ini juga membatalkan event-nya demi mencegah penularan virus,” ujarnya.
Sudarningsih menambahkan perhelatan Sleman Temple Run juga tidak mungkin diselenggarakan secara virtual. Hal tersebut akan bertolak belakang dengan konsep event itu, yang rutenya menyusuri kawasan candi-candi bersejarah“Jika dilakukan secara virtual mungkin juga akan kesulitan dalam tahapan penjuriannya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswoyo menuturkan Sleman Temple Run tahun 2020 ditiadakan karena melihat pandemi belum ada tanda-tanda mereda.
Ilustrasi event maraton melintasi Candi Prambanan di Kabupaten Sleman. TEMPO/Pius Erlangga
“Secara teknis kegiatan ini sudah seharusnya diselenggarakan pada bulan Juli 2020 namun ditunda. Tapi saat ini sudah tidak mungkin ditunda lagi jadi kemungkinannya hanya ditiadakan,” katanya.
Jika harus diundur ketiga kali sampai Desember mendatang juga tidak mungkin. Sebab, selain ada momentum pilkada 2020 di Sleman, juga musim hujan yang jelas berisiko untuk kegiatan olahraga bertemakan alam.
PRIBADI WICAKSONO