TEMPO.CO, Jakarta - Bertandang ke negara-negara Skandinavia yang tergabung dalam budaya Nordik, antara lain Finlandia, Swedia, Denmark, dan Norwegia, ingatan turis akan tertuju pada bangsa Viking.
Orang-orang Viking digambarkan sebagai bangsa yang piawai melaut dengan perahu layar berbentuk naga. Mereka mengenakan pelindung kepala dengan tanduk yang khas. Mereka juga berambut pirang dengan mata biru. Benarkah imajinasi yang juga muncul dalam film-film.
Ternyata tak semua anggapan para wisatawan benar. Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Wednesday, para peneliti menemukan bahwa citra Viking kerap jauh dari kehidupan mereka. Berikut temuan para ahli mengenai bangsa Viking, sebagaimana dinukil dari CNN.
Tidak Semua Pirang dan Dari Skandinavia
Dalam studi tersebut, banyak orang-orang Viking yang berambut coklat. Dan mereka tidak hanya dari Skandinavia. Dalam studi enam tahun, para arkeolog dan akademisi menggunakan teknologi DNA untuk menganalisis lebih dari 400 kerangka Viking dari situs-situs di Skandinavia, Greenland dan Inggris.
Mereka menemukan bahwa Viking tidak hanya berasal dari Skandinavia - mereka juga memiliki gen dari Asia dan Eropa Selatan dalam garis keturunan mereka.
Studi yang dilakukan oleh para akademisi di Universitas Cambridge di Inggris dan Universitas Kopenhagen di Denmark, menemukan bahwa situs pemakaman Viking di Skotlandia berisi orang-orang lokal yang mungkin telah mengambil "identitas Viking."
Suporter Swedia mengenakan helm Viking menjelang laga melawan Italia dalam Piala Eropa 2016 di Stadion de Toulouse, Toulouse, Prancis, 17 Juni 2016. REUTERS/Baz Ratner
Para peneliti mengatakan temuan mereka menghancurkan banyak prasangka seputar Viking, "Hasilnya mengubah persepsi tentang siapa sebenarnya seorang Viking. Buku-buku sejarah perlu diperbarui," kata Eske Willerslev, dari St John's College, Cambridge.
Menurut Willerslev, penelitian itu "menghilangkan" citra tradisional Viking yang digambarkan berambut pirang. Ternyata, banyak yang berambut cokelat karena masuknya genetika dari luar Skandinavia.
Identitas Viking Dipinjam Bangsa Lain
Dan penelitian juga menunjukkan bahwa identitas Viking bukanlah sesuatu yang eksklusif bagi Viking itu sendiri.Dua kerangka yang ditemukan di Orkney, lepas pantai timur laut Skotlandia, yang memiliki DNA mirip dengan orang Irlandia dan Skotlandia modern, dikuburkan di kuburan bergaya Viking. Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin menggunakan identitas Viking, kata para peneliti.
Bajak Laut Sekaligus Pedagang
Kata "Viking" berasal dari istilah Skandinavia "vikingr," yang berarti "bajak laut," dan Zaman Viking mengacu pada periode Abad Pertengahan antara 800 dan 1050-an.
Viking diketahui telah melakukan perjalanan melintasi Eropa dan sekitarnya melalui laut. Banyak dari ekspedisi ini melibatkan penyerbuan biara, tetapi Viking juga memperdagangkan barang-barang seperti bulu, taring, dan lemak anjing laut.
Peneliti menemukan jejak-jejak perampokan yang dilakukan bangsa Viking. Perampokan itu melibatkan semua pria yang terdiri dari teman, anggota keluarga, dan tetangga.
Orang Inggris Memiliki DNA Viking
Menurut penulis utama riset tersebut, Fernando Racimo, asisten profesor di Universitas Kopenhagen, orang-orang Viking berkeliling Eropa. Hal tersebut memungkinkan seleksi alam secara terbuka, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk fisik orang Viking kuno dengan warga Skandinavia saat ini.
Peserta meniup terompet dari tanduk saat mengikuti festival tahunan Viking di Catoira, Spanyol, 3 Agustus 2014. REUTERS / Miguel Vidal
Warisan genetik dari Viking masih ada sampai sekarang. Para ahli menemukan 6 persen DNA Viking terdapat dalam tubuh orang Inggris dan 10 persen ada dalam diri orang Swedia.