Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dikira Punah, Dingo Anjing Purba Penjaga Gunung Carstensz Tampakkan Diri

image-gnews
Dingo. Sumber: mirror.co.uk
Dingo. Sumber: mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dingo sebutan anjing liar, yang biasa digunakan oleh sebagian suku di Papua Nugini dan Aborigin di Australia. Dingo datang 3.500 tahun lalu, bersama penutur Austronesia. Statusnya saat itu -- bersama babi dan ayam -- adalah binatang liar yang didomestifikasi alias dijinakkan, dan dipelihara manusia.

Dingo diyakini nyaris punah atau bahkan punah pada 1970-an. Hingga suatu saat -- sebagaimana dinukil dari BBC Indonesia -- Anang Dianto, insinyur mesin PT Freeport, mengunggah foto dan video dingo dalam akun sosial medianya. Dunia heboh. Dingo bukan hanya muncul, tapi telah beranak pinak. 

Dingo oleh Suku Moni dianggap sebagai hewan sakral, yang merupakan bagian dari leluhur mereka. Bahkan dingo ini dipercaya oleh Suku Moni, sebagai tuan tanah atau hewan penjaga Puncak Carstensz.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dingo dipercaya mampu berubah menjadi manusia pada malam hari. Dingo juga diyakini memiliki kekuatan mistis dapat mengendalikan cuaca di kawasan Cartensz. Mampu mendatangkan kabut dan hujan es. Dingo sering terlihat memantau dari jauh para pendaki yang akan menuju Puncak Carstensz," ujar arkeolog Hari Suroto, yang juga peneliti Balai Besar Arkeologi Papua. 

Dingo sangat peka sekali pada sinar bulan. Pada saat bulan purnama, dingo menyambutnya dengan saling melolong bersahut-sahutan. Lolongan yang berirama ini, bersahut-sahutan dari arah timur menuju ke arah barat, mengikuti arah pergerakan sinar bulan.  

 
Gambar sketsa Thylacine (depan) dan Dingo. livescience.com/Carl Buell

Dingo terkadang mendatangi permukiman Suku Moni meminta makan. Orang-orang dari Suku Moni, memberi mereka ubi jalar bakar atau singkong bakar. Meskipun sebagian besar jenis anjing adalah karnivora, dingo tetap melahap ubi bakar itu. 

Keberadaan dingo ditemukan pertama kali pada 1897 oleh Charles Walter De Vis. Anjing ini diberi nama New Guinea Singing Dog atau anjing Papua yang bernyanyi. Spesies anjing itu terakhir terlihat pada 1976 di Dataran tinggi Papua Nugini. Setelah itu tak ada lagi yang bisa menemukan mereka di alam liar sehingga dingo dianggap punah.
 
Walaupun di alam liar tidak ditemukan tetapi dingo dipelihara di pusat konservasi di Australia, Amerika Serikat dan Jerman. 

Jika di alam liar dataran tinggi Papua Nugini, anjing bernyanyi sudah sulit dijumpai, rupanya dingo masih dijumpai di taman Nasional Lorenz dan kawasan Puncak Carstensz, Papua.

"Hasil tes DNA menunjukkan bahwa dingo memang jenis anjing tertua yang ada saat ini, dan ternyata memiliki hubungan darah dengan dingo Australia (Canis dingo)," ujar Hari Suroto.
 
Penyebutan dingo, secara linguistik juga memiliki kesamaan. Suku Aborigin menyebut anjing Australia dengan nama Dingo. Suku Moni juga  menyebut anjing yang ada di kawasan Carstensz dengan nama dingo.

Bila mamalia Papua berciri khas memiliki kantong di perutnya, maka dingo bisa dipastikan merupakan hewan yang dibawa oleh manusia dari luar. Pada 3.500 tahun lalu, gelombang migrasi manusia Austronesia datang dari Pasifik Selatan. Mereka membawa binatang yang kemudian diperkenalkan kepada orang Papua, berupa anjing, ayam dan babi.
 
Saat ini keberadaan dingo terancam oleh alih fungsi lahan yang merusak habitat mereka, seperti pembukaan lahan untuk areal pertambangan atau perambahan hutan. "Selain itu juga, dingo secara genetik sangat rawan tercampur dengan anjing rumahan, sehingga keberadaan dan keaslian dingo di alam liar harus tetap dijaga dan dilindungi," papar Hari Suroto.
 
Anjing khas Papua dan Papua Nugini, dingo, ditemukan oleh Anang Dianto pegawai PT Freeport di ketinggian 4.000 mdpl. Kawanan anjing ini terdiri dari jantan dan betina, beserta tiga ekor anaknya. Dok. Anang Dianto

Untuk melestarikan dingo dalam alam pikiran rakyat Papua, sangat diperlukan penelitian dan pendokumentasian cerita rakyat yang berkaitan dengan asal usul dingo di Puncak Carstensz. Serta kearifan lokal yang berkaitan dengan dingo.
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

27 menit lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

5 jam lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

22 jam lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

2 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

2 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Anggota TNI kembali melakukan penganiayaan terhadap warga Papua. Begini kata organisasi masyarakat sipil.


Sebby Sambom Sebut Warga yang Dianiaya Prajurit TNI Bukan Anggota TPNPB-OPM

2 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Sebby Sambom Sebut Warga yang Dianiaya Prajurit TNI Bukan Anggota TPNPB-OPM

Juru Bicara TPNBP-OBM, Sebby Sambom, membantah soal dugaan korban atau warga yang disiksa prajurit TNI merupakan anggotanya.


TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

2 hari lalu

TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM
TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.