TEMPO.CO, Jakarta - Kabar bagus datang dari Jepang. Dinukil dari CNN, sebuah purwarupa 'mobil terbang' berhasil mengudara. Desainnya futuristik, menampilkan empat 'unit penggerak', dengan dua motor dan dua baling-baling pada sisi kanan kiri. Pada masa depan, manusia bakal menikmati taksi terbang dengan mobil terbang itu.
Mobil buatan SkyDrive Inc itu, menjalani uji coba di Toyota Test Field di Toyota, Jepang, pada Agustus. SkyDrive Inc, berhasil mengembangkan prototipe kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL).
SkyDrive, juga berharap bisa menjual SkyDrive itu, kepada publik dalam waktu tiga tahun. Tomohiro Fukuzawa, chief executive SkyDrive, mengatakan lima tahun lalu ada berbagai prototipe mobil terbang, biasanya dengan sayap tetap.
Produk SkyDrive, katanya, merupakan salah satu yang paling kompak dalam ukuran dan lebih ringan dibandingkan dengan desain lainnya. Proyek SkyDrive dimulai pada 2012, yang melibatkan tim relawan bernama Cartivator. Desainnya dikembangkan hingga 2014.
Tahun ini, SkyDrive menerima dana dari Bank Pembangunan Jepang dan investor lainnya, kata perusahaan itu. Lantas, benarkah impian mobil terbang menjadi kenyataan? Selain SkyDrive Inc, Vertical Aerospace dan Airbus juga melirik mobil terbang.
Sama halnya SkyDrive, para pengembang itu terus berinovasi dengan mesin listrik lepas landas vertikal (eVTOL). Dengan eVTOL, Vertical Aerospace bercita-cita untuk membawa penumpang melintasi kota dengan kecepatan 150 mil per jam, sebagaimana diberitakan Hangout.
Perusahaan Inggris itu, baru saja meluncurkan desain untuk taksi terbang berupa pesawat VA-1X. Purwarupa itu dapat membuat penumpang bolak-balik di atas kota-kota besar pada awal tahun 2024. Penciptanya mengklaim ini akan menjadi eVTOL pertama di dunia yang diproduksi. VA-1X bakal melewati kemacetan dan memungkinkan menuju rute terpencil, dibanding taksi tradisional.
VA-1X digadang-gadang sebagai alternatif helikopter yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Vertical Aerospace berharap, harganya saat dilepas ke publik, berada di antara helikopter dan mobil pribadi. Dan dipastikan kian murah, bila VA-1X kian laris.
Vertical Aerospace mengembangkan VA-1X untuk kebutuhan taksi udara. Foto: Vertical Aerospace
Raksasa dirgantara Airbus juga menerbangkan versinya sendiri, CityAirbus. eVTOL buatan mereka sanggup membawa empat penumpang dengan jarak tempuh 60 mil dengan kecepatan 75 mil per jam. Hebatnya lagi, CityAirbus akan dibuat terbang secara otonom. Purwarupanya telah diterbangkan Juli lalu.