TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menelusuri siapa saja yang tertular dari pedagang kaki lima atau PKL Malioboro yang positif Covid-19 dan meninggal. Kasus Covid-19 di Malioboro terungkap pada 4 September 2020. Sejak itu, petuagas menelisik jejak interaksi korban dan menemukan tiga orang yang tertular.
Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan ada tiga orang yang melakukan kontak erat dengan pedagang di Malioboro berusia 68 tahun yang positif Covid-19 itu. "Sekarang ketiganya juga positif dan sedang menjalani perawatan," kata Heroe di Yogyakarta pada Jumat petang, 11 September 2020.
Suasana kawasan Malioboro Yogya usai ada pedagang kaki lima (PKL) meninggal dunia terpapar Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tiga orang yang kontak erat dengan pedagang tersebut adalah dua anggota keluarganya dan satu orang pedagang yang berjualan di sebelah kios korban. Kendati virus ini sudah mengakibatkan seorang PKL Malioboro meninggal dan menulari sekitarnya, Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta menyatakan kasus Covid-19 di Malioboro belum masuk kategori klaster. "Ini masih termasuk kasus biasa," katanya.
Musababnya, menurut dia, yang tertular dari PKL Malioboro tersebut masih kerabat atau lingkaran internal dan sesama pedagang, belum merembet ke pembeli. Lagipula, pemerintah Kota Yogyakarta langsung mengantisipasi dengan melakukan perawatan kepada pedagang yang tertular. Dengan begitu, kawasan wisata Malioboro masih beroperasi seperti biasa.
Penertiban pengunjung yang tak memakai masker dalam bentuk penyitaan kartu tanda penduduk (KTP) di Malioboro terus digencarkan guna meminimalisir penularan Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pemerintah Kota Yogyakarta bakal melakukan uji swab kepada 20 orang lain yang pernah berinteraksi dengan PKL Malioboro yang menjadi korban Covid-19 tadi. Mereka adalah tujuh anggota keluarga pedagang tersebut dan 13 pedagang yang berjualan di dekatnya.
Saat hasil uji swab tadi keluar, barulah Pemerintah Kota Yogyakarta mengambil keputusan bagaimana kelajutan aktivitas di kawasan wisata Malioboro. "Artinya, sebelum 20 sampel itu diketahui hasilnya apakah positif atau negatif semua, maka Malioboro masih beroperasi biasa," katanya. "Pedagang tetap berjualan dan wisatawan bebas menyambangi seluruh titiknya."
Pantauan Tempo, sejak diketahui ada PKL Malioboro yang positif Covid-19 dan meninggal, kawasan wisata ini tetap buka dan pedagang beraktivitas seperti biasa. Para pedagang masih menggelar barang dagangan mereka meski kunjungan wisatawan masih relatif sepi. Di kawasan sisi timur sampai barat, kegiatan perdagangan di tempat itu berlangsung dari pagi sampai petang.