Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Secangkir Kopi Lezat, Turis Rela Mendaki ke Desa Adat Waerebo

image-gnews
Tujuh bangunan rumah desa adat Waerebo yang disebut Mbaru Niang, 28 April 2017. Desa adat Waerebo berada di lembah yang diapit beberapa punggungan, membuat wisatawan untuk mencapai desa itu harus mendaki membelah hutan sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam. ANTARA FOTO
Tujuh bangunan rumah desa adat Waerebo yang disebut Mbaru Niang, 28 April 2017. Desa adat Waerebo berada di lembah yang diapit beberapa punggungan, membuat wisatawan untuk mencapai desa itu harus mendaki membelah hutan sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi dan gaya hidup warga Desa Adat Waerebo yang bersahaja, menjadi magnet turis penikmat wisata minat khusus. Lokasi desa di Pegunungan Pocoroko, di ketinggian 1.200 mdpl, membuat siapapun harus mendaki, untuk menikmati suasana desa adat itu. 

Kabar bagusnya, desa adat itu sudah dibuka kembali, setelah enam bulan ditutup akibat pandemi Covid-19. Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menyatakan siap memberikan pendampingan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability) di Desa Adat Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami sangat senang, karena Desa Adat Waerebo telah di buka kembali oleh Gubernur NTT. Kami siap mendukung pendampingan kepada masyarakat Wae Rebo mulai dari protokol kesehatan hingga penyediaan fasilitas fisik untuk CHSE,” tegas Shana.

Shana sebelumnya mendampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat saat melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Adat Wae Rebo, pada Minggu, 6 September 2020. 

Sebagai langkah awal, Shana menegaskan pihaknya akan melaksanakan kegiatan padat karya Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) di Wae Rebo, sekaligus memberikan pendampingan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat desa adat yang telah dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012.

“Secepatnya, pekan depan kami akan melaksanakan gerakan BISA di Wae Rebo, sebagai respon dan dukungan atas dibukanya kembali desa wisata Wae Rebo,” kata Shana.

Kampung Adat Waerebo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Manggarai. Waerebo merupakan salah satu desa tertinggi yang ada di Indonesia dengan pemandangan yang indah dan dikelilingi pegunungan.

Warga mengayak kopi yang merupakan hasil perkebunan masyarakat di desa adat Waerebo, 29 April 2017. Warga setempat mengembangkan komoditas kopi sebagai mata pencahariannya, kopi jenis Arabica merupakan produk unggulan karena aroma dan cita rasa yang khas, wisatawan dapat mencicipi kopi khas Waerebo dengan membeli langsung dari penduduk dengan harga Rp80.000 - Rp200.000 per kilogram. ANTARA FOTO

Karena lokasinya yang cukup tinggi, untuk mencapai desa ini, wisatawan harus melakukan trekking selama dua jam agar bisa mencapai desa. Saat menjangkaunya wisatawan akan melewati tiga pos pendakian, namun perjalanan itu akan terbayar dengan ramahnya penduduk, pemandangan yang indah, dan juga kopi panas lokal yang merupakan salah satu produk perkebunan masyarakat desa Waerebo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pekebunan kopi robusta sudah menyambut wisatawan sejak 700 meter sebelum kampung. Kopi menjadi komoditas warga. Dalam setahun, mereka bisa mendapatkan uang hingga Rp14 juta, yang mereka tabung untuk menyekolahkan anak-anak hingga pendidikan tinggi. 

Menurut warga, kopi jenis robusta ditanam pertama kali pada 1960-an. Bertahun-tahun kemudian, kopi menjadi komoditas unggulan selain hasil sawah dan kebun.  

Kopi benar-benar menjadi daya tarik selain adat istiadat warga. Desa Adat Waerebo juga tampak eksotis: ada tujuh rumah berberuk kerucut yang disebut mbaru niangRumah-rumah itu selamanya berjumlah tujuh dan telah dihuni turun-temurun lebih dari seabad. 

Pintu tiap rumah adat menghadap ke compang, sebagai pusat aktivitas warga untuk mendekatkan diri kepada alam, leluhur, serta Tuhan -- dengan berbagai ritual.

Para lelaki umumnya mengurus kebun, termasuk menjual kopi. Sementara para wanita membuat kain tenun, yang disebut tenun cura. Nah, sembari menikmati kesejukan Desa Adat Waerebo, kopi-kopi pun dihidangkan. Seruputan pertama, Anda akan mendapati kopi robusta yang kuat, lalu diselingi rasa fruity, seperti arak buah yang asam. 

Tetua Adat Waerebo melakukan ritual adat menyambut pergantian musim hujan menuju musim kemarau yang disebut upacara adat Kasawiang, 28 April 2017. Bangunan rumah adat terbuat dari kayu beratap rumbia berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. ANTARA FOTO

Kopi menjadi daya tarik wisata. Turis yang datang diperlihatkan cara memanen, dengan memetik biji kopi robusta yang hanya berwarna merah. Turis lalu diajak melihat proses penjemuran, menggoreng biji kopi hingga menggilingnya. Dan, saat bersantai setelah tur pendek, kopi-kopi pun diedarkan. Dengan asap mengepul, aroma kesegaran kopi kian nikmat membaur dengan suasana alam yang asri. 

Kopi, keramahan warga, dan suasana desa itulah yang membuat turis ingin kembali ke Desa Adat Waerebo. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

2 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

Wisatawan yang melakukan one day trip menghabiskan sekitar Rp 904 ribu.


Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

2 hari lalu

Pengunjung berfoto di kawasan Aloha PIK, Tangerang, 6 Agustus 2023. Aloha Pasir Putih menawarkan menghadirkan nuansa khas Bali atau Hawaii dengan hamparan pasir putih. TEMPO/Fajar Januarta
Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

Aloha PIK 2 masih menjadi destinasi favorit pelancong dari Jakarta, Sumatera dan Pulau Jawa pada masa libur Lebaran tahun ini


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

3 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

3 hari lalu

Pengunjung memadati pesisir pantai barat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu, 29 April 2023. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran yang masuk di lima objek wisata Pangandaran mencapai sekitar 50.000 pengunjung. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

Destinasi yang menjadi favorit wisatawan saat libur lebaran antara lain Sariater Hotspring di Subang, Jawa Barat.


Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

3 hari lalu

Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Gunungkidul berhasil menyelamatkan wisatawan asal Sragen yang terseret arus balik di Pantai Drini Gunungkidul Senin 15 April 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Meski gelombang laut selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang, namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

4 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

5 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

5 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

5 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?