Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pariwisata Cina Tak Butuh Pesawat Boeing Atau Airbus, Tapi COMAC C919

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Protototipe COMAC C919, pesawat komersial yang dibangun untuk melayani pasar Cina. Foto: @jpjets.services
Protototipe COMAC C919, pesawat komersial yang dibangun untuk melayani pasar Cina. Foto: @jpjets.services
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar pesawat komersial pada masa depan bukan lagi Amerika Serikat, tapi Cina. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan hal itu akan terjadi pada 2024. Namun pandemi Covid-19 mempercepat Cina mengambil alih pasar pesawat komersial.

Menurut data dari analis penerbangan Official Airline Guide (OAG), Cina menjadi pasar terbesar penjualan pesawat sipil pada Mei 2020. Bahkan IATA mengatakan bahwa Cina terus memimpin pemulihan global aktivitas penerbangan.

Hal ini sejalan dengan strategi "Made in China 2025" di negara tersebut, yang bertujuan untuk mendukung produk yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri. Dengan demikian ekosistem penerbangan di Cina, memiliki ketergantungan kecil untuk membeli pesawat asing.

Dinukil dari Business Traveler, urbanisasi tenaga kerja ke kota-kota besar mendorong terbentuknya konsumen kelas menengah. Pendapatan mereka yang tinggi, mendorong pelesiran melalui perjalanan udara.

Tanda-tanda itu terlihat. CNN menyebut awal 2020 terdapat 200 bandara tambahan yang akan dibangun di China selama 15 tahun ke depan, untuk mengatasi lonjakan pertumbuhan penumpang yang tiada henti. Laporan Prospek Pasar Komersial Boeing 2019-2038 mengatakan, bahwa Cina akan membutuhkan 8.090 pengiriman pesawat penumpang baru, dan tambahan layanan dukungan terkait selama 20 tahun ke depan - pasar yang diperkirakan oleh Boeing bernilai US$2,9 triliun.

Transportasi akhirnya juga mendorong ambisi infrastruktur Cina dalam skala yang luar biasa, "Ada bauran trasportasi dalam rute udara domestik langsung," kata Cristiano Ceccato, direktur Zaha Hadid Architects, perusahaan di balik Bandara Internasional Daxing Beijing kepada CNN Travel.

Kota-kota di Cina saat ini memiliki jaringan rel untuk kereta supercepat dan bandara untuk pesawat kecil hingga menengah. Warga Cina butuh sarana perjalanan yang aman, cepat dan murah.

Daxing Airport International. Architect Magazine

Pesawat dengan Karakter Cina
Gurihnya pasar pesawat komersial di Cina, tak serta merta menguntungkan Boeing dan Airbus. Pasalnya Cina telah mengembangkan - dan sekarang pada tahap pengujian penerbangan - COMAC (Commercial Aircraft Corporation of China) C919.

Seperti Boeing dan Airbus, COMAC C919 mengembangkan pesawat lorong tunggal bermesin ganda, dengan kapasitas tempat duduk antara 150 dan 180 penumpang (tergantung pada konfigurasi kelas) dan cocok untuk melayani rute domestik dan regional - persis cakupan penerbangan dari sebagian besar jaringan penerbangan Cina.

"COMAC C919 dirancang untuk menjadi 'pesawat internasional dengan karakteristik Cina'," kata Ceccato. "Ini berarti kemampuan untuk menyamai kualitas dan keamanan yang ditetapkan oleh Boeing dan Airbus, tetapi juga dengan memasukkan kebutuhan spesifik pasar Cina.

Menurut Ceccato, pesawat komersial berkarakter Cina adalah pesawat yang mampu terbang dalam misi frekuensi tinggi dengan kepadatan tinggi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

C919 memiliki jangkauan hingga 5.555 kilometer dan telah mengumpulkan total 815 pesanan dari 28 pelanggan -- sebagian besar maskapai penerbangan Cina. Tentu hal ini bakal menggerus pasar Boeing dan Airbus.

COMAC C919 dikembangkan dengan meminta keahlian Barat, terutama dari kelompok industri dan aero berteknologi tinggi di Prancis. Pemerintah Cina mendapat pasokan dari pabrikan mesin Safran. Perusahaan tersebut memproduksi kabin dan nacelles pesawat (struktur yang menampung mesin dan menghubungkannya ke sayap).

Anak perusahaan Safran, Safran Cabin mengatakan akan memasok toilet, dapur, dan pintu kokpit untuk C919. Perusahaan tersebut mengatakan kepada CNN bahwa toiletnya lebih besar dari yang biasanya terlihat pada pesawat pesaing.

Itu akan menjadi kabar baik bagi penumpang. Kamar kecil yang lebih luas berarti memungkinkan untuk bergerak dengan lebih sedikit kontak dengan permukaan. Keuntungan lainnya, dapat membuat pembersihan dan pemeliharaan menjadi tugas yang lebih ringan bagi kru. Terutama untuk mendisinfeksi toilet pada saat wabah.

Toilet yang lebih besar bukanlah satu-satunya perbedaan. Bagian belakang pesawat akan menampilkan dapur besar, yang memberi ruang yang cukup bagi awak pesawat untuk bekerja. Safran mengatakan pihaknya memenuhi permintaan produsen pesawat di Cina, untuk pesawat berute pendek -- di mana penyajian makanan sangat diperhatikan.

Untuk mengatasi waktu penerbangan yang padat pada rute domestik, Safran mengatakan perancang kabinnya telah menghasilkan "desain dapur yang ergonomis, dengan permukaan kerja yang besar, dilengkapi dengan 'troli Hybrite S' yang mudah bermanuver, yang membantu kru mendapatkan makanan, makanan ringan dan minuman untuk penumpang dengan cepat. 

Terminal baru Bandara Internasional Shenzhen Bao'an, Cina. Terminal bandara yang berbentuk futuristik dapat menampung 76 pesawat. travel.cnn.com

COMAC telah membangun enam versi prototipe C919. Armada itu telah mondar-mandir melalui program pengujian penerbangan.

Prototipe pertama melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2017 dan uji penerbangan terbaru yang diumumkan secara publik berlangsung, meskipun terjadi krisis Covid-19, pada Februari 2020, ketika prototipe AC106 lepas landas dan mendarat di Bandara Dongying Shengli.

CNN | BUSINESS TRAVELER | IATA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

23 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.