TEMPO.CO, Jakarta - OYO Hotels and Homes, melansir fitur check-in tanpa sentuhan untuk mengadaptasi protokol kesehatan dan keselamatan para tamu dan staf hotelnya. Para tamu dapat check-in hanya dengan gadget tanpa harus berinteraksi langsung dengan staf hotel.
“Melalui fitur check-in terbaru ini, diharapkan dapat lebih memberikan rasa aman, tenang, dan nyaman bagi para tamu yang menginap di tengah pandemi ini,” kata Eko Bramantyo, Country Head, OYO Hotels & Homes Indonesia.
Sistem check-in tanpa sentuhan ini merupakan inisiatif lanjutan dari Sanitized Stay, komitmen jangka panjang OYO dalam memastikan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan, mulai dari proses check-in hingga check-out. Termasuk di dalamnya menangani barang para tamu dan penanganan tamu yang diduga terpapar Covid-19.
Pemanfaatan fitur check-in tanpa sentuhan juga terbilang mudah. Pada hari check-in, tamu akan menerima link melalui SMS, Whatsapp, atau banner contactless check-in di dalam aplikasi OYO, untuk memasukkan dan melakukan proses verifikasi detail pemesanan. Tamu lalu mengisi ID Pemesanan, tanggal check-in, data diri setiap tamu yang datang, serta foto KTP tamu. Untuk memastikan proses check-in sudah selesai, tamu dapat mencari tanda “Online Check-in” pada pemesanan.
Sesampai di properti, tamu yang memesan lewat aplikasi OYO tidak perlu menyerahkan ID, cukup menunjukkan ID fisik mereka untuk diverifikasi secara digital, melalui aplikasi oleh petugas resepsionis. Sedangkan, bagi para tamu yang memesan melalui OTA atau kanal pemesanan lain, dapat melakukan check-in di tempat dengan memindai QR Code, yang terdapat di meja resepsionis, dan mengikuti petunjuk selanjutnya melalui perangkat pintar masing-masing.
“Dalam proses pemulihan di industri ini, menjaga kepercayaan dan keamanan para tamu menjadi kunci. Sehingga, OYO terus melakukan pendekatan inovatif yang mengutamakan faktor kesehatan dan keselamatan, baik bagi para tamu maupun staf hotel,"imbuh Eko.
Ilustrasi Hotel (pixabay.com)
Lebih lanjut, berdasarkan data internal OYO, tingkat okupansi kini mulai menunjukkan tren positif dan meningkat sebanyak 70 persen dari titik okupansi terendah pada Mei 2020. Setiap bulannya, tingkat okupansi berangsur naik sebesar rata-rata 20 persen. Dengan 92 persen pemesanan selama pandemi dilakukan melalui kanal penjualan yang dikelola OYO seperti aplikasi, web, dan micro market selling OYO.