Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuliner Yadnya Karo Suku Tengger Desa Ngadas, Ada Krangean Si Buah Ajaib

image-gnews
Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo yang berlangsung pada September 2019. Foto: Dokumentasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Jawa Timur
Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo yang berlangsung pada September 2019. Foto: Dokumentasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Jawa Timur
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Andai sekarang tiada pandemi Covid-19, tentu wisatawan akan berbaur dengan Suku Tengger dalam memperingati Hari Raya Karo atau Yadnya Karo di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Suku Tengger yang bermukim di salah satu desa wisata Gunung Bromo, di ujung timur Kabupaten Malang, itu sedang merayakan Yadnya Karo Saka Warsa 1942 menurut kalender Suku Tengger. Dalam kalender Masehi, Hari Raya Karo dimulai pada 27 Agustus sampai 10 September 2020.

Masyarakat Tengger biasanya memakai baju baru dan tokoh masyarakat mengenakan busana serba hitam dengan kombinasi sarung yang dililitkan ke tubuh. Tak lupa udeng khas Tengger di atas kepala. Biasanya perayaan Yadnya Karo turut disaksikan masyarakat luar Desa Ngadas dan wisatawan.

Sebanyak 57 homestay yang ada di desa yang letaknya 2.140 meter di atas permukaan laut atau mdpl, itu habis dipesan tamu luar kota. Kebanyakan wisatawan berdatangan dan menginap di Desa Ngadas pada hari-hari terakhir atau jelang penutupan Yadnya Karo.

Batik khas Suku Tengger di Desa Ngadas yang pertama kali dikenalkan saat perayaan Yadnya Karo pada September 2017. Foto: Pemerintah Desa Ngadas

"Biasanya, masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjajakan beragam kuliner dan suvenir khas desa kami. Jadi, prosesi keagamaannya jalan dan kegiatan ekonomi warga ikut bergerak," kata Mujianto, Kepala Desa Ngadas, saat dihubungi Tempo pada Jumat, 4 September 2020. Salah satu kudapan yang biasanya tersaji saat perayaan Yadnya Karo adalah kentang krawu.

Kentang yang masih bulat utuh dikukus sampai matang. Kemudian diberi suwiran parutan kelapa di sekelilingnya dan disantap saat masih hangat. Selain kentang krawu, wisatawan bisa mencicipi nasi aron. Nasi ini terbuat dari jagung lokal Tengger, yang masa panennya satu kali setelah ditanam selama sekitar delapan bulan.

Ada pula sambal krangean. Sambal ini berbasis sambal terasi seperti biasanya, namun ditambahi buah krangean. Buah yang sulit didapat. Berdasarkan literatur botani, buah krangean (Litsea cubeba L Persoon) merupakan pohon hutan dataran tinggi yang dikenal dengan sebutan lada gunung atau mountain pepper.

Di Indonesia, krangean tumbuh di dataran tinggi Sumatera Utara, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan. Nama daerahnya, krangean (Jawa Timur dan Jawa Tengah), kelimo (Sunda), antarasa (Batak Toba), dan apokayan (Dayak Malinau, Kalimantan Timur). Bentuk fisik buah krangean mirip merica. Aromanya harum mirip aroma daun kemangi. Warnanya hijau saat masih segar atau baru dipetik dan menghitam jika layu atau mengering.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo yang berlangsung pada September 2019. Foto: Dokumentasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Jawa Timur

Buah krangean dimanfaatkan sebagai rempah, obat kejang urat atau otot, obat batuk, dan guna menghangatkan tubuh. Selain buah, daun, bunga, akar, dan batang krangean bisa dimanfaatkan untuk beberapa keperluan industri. Minyak atsiri atau esensial dari krangean dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai industri biofarmaka, seperti kosmetik, sabun, minyak wangi, dan aromaterapi. Juga dapat digunakan untuk industri kimia, seperti cat, tinta, dan resin. Bahkan, krangean dipercaya masyarakat pedesaan untuk meningkatkan libido.

Selain kudapan, Desa Ngadas juga memasarkan kain batik motif bunga adas klaras berwarna dasar coklat. Kain batik yang pertama kali diperkenalkan pada perayaan Karo bulan September 2017 ini jadi suvenir yang diminati wisatawan. Sedikitnya ada empat kelompok pembatik yang memproduksinya.

Batik khas Suku Tengger di Desa Ngadas yang pertama kali dikenalkan saat perayaan Yadnya Karo pada September 2017. Foto: Pemerintah Desa Ngadas

Namun kini kuliner dan batik khas Desa Ngadas itu hanya boleh dicicipi dan dilihat oleh warga Desa Ngadas sendiri. Perayaan Yadnya Karo tahun ini memang oleh dan untuk penduduk Desa Ngadas saja. Pemerintah dan warga Desa Ngadas sepakat memproteksi desa mereka demi menghindari potensi penularan Covid-19.

"Mohon maaf, karena masa pandemi dan mengikuti protokol kesehatan, untuk perayaan Yadnya Karo kali ini kami tidak menerima kunjungan tamu dari luar desa kami," kata Mujianto. "Kami hanya ingin menjaga penduduk tetap sehat dan aman."

Menurut Mujianto, keputusan itu berlaku di luar perayaan Yadnya Karo maupun upacara keagamaan suku Tengger selama masih terjadi pandemi Covid-19. Pemerintah dan warga Desa Ngadas bergeming pada keputusannya saat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS mengaktifkan kembali atau reaktivasi wisata Gunung Bromo pada 28 Agustus 2020.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

1 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

1 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

2 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

2 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

2 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

2 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

3 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

3 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

4 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.