Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Yadnya Karo tanpa Wisatawan, Suku Tengger: Kami Tak Menerima Tamu

image-gnews
Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo Suku Tengger. Foto: Dokumentasi Pemerintah Desa Ngadas
Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo Suku Tengger. Foto: Dokumentasi Pemerintah Desa Ngadas
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Penduduk Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sedang memperingati Hari Raya Karo. Rangkaian peringatan Hari Raya Karo berlangsung mulai 27 Agustus sampai 10 September 2020 atau Yadnya Karo Saka Warsa 1942 menurut kalender Suku Tengger.

Perayaan Yadnya Karo biasanya turut disaksikan masyarakat luar Ngadas dan wisatawan. Sebanyak 57 penginapan yang ada di desa dengan ketinggian 2.140 meter di atas permukaan laut atau mdpl, itu habis dipesan tamu dari luar kota. Namun, perayaan Yadnya Karo tahun ini hanya diadakan oleh dan untuk penduduk Ngadas saja.

Pemerintah dan warga Desa Ngadas sepakat memproteksi desa mereka demi menghindari potensi penularan Covid-19. "Mohon maaf, karena masa pandemi dan mengikuti protokol kesehatan, kami tidak menerima kunjungan tamu dari luar desa dalam perayaan Yadnya Karo kali ini," kata Mujianto, Kepala Desa Ngadas saat dihubungi Tempo, Kamis, 3 September 2020. "Kami hanya ingin menjaga penduduk tetap sehat dan aman."

Mujianto menjelaskan, keputusan itu berlaku di luar perayaan Karo maupun upacara keagamaan suku Tengger selama masih pandemi Covid-19. Pemerintah dan warga Desa Ngadas bergeming pada keputusannya saat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS mengaktifkan kembali wisata Gunung Bromo pada 28 Agustus 2020.

Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo yang berlangsung pada September 2019. Foto: Dokumentasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Jawa Timur

Desa Suku Tengger di ujung timur Kabupaten Malang itu tidak berpartisipasi dalam reaktivasi wisata Bromo. Seluruh operator jip wisata diminta mengambil wisatawan di luar atau di bawah Desa Ngadas, yakni di rest area Gubugklakah dan Pos Coban Trisula (pos pemeriksaan tiket masuk kawasan TNBTS) di Kecamatan Poncokusumo. Seluruh jip wisata tujuan Bromo dan Ranupani masih boleh melintasi jalan pinggir desa dan boleh menginapkan tamu di dalam permukiman.

Sampai saat ini pengurus Desa Ngadas masih mengaktifkan pos pemeriksaan Covid-19 di pintu masuk desa dari arah Malang. Penduduk bergantian berjaga. Mereka memeriksa siapa pengendara yang hendak melintas. Jika bukan warga Desa Ngadas, pendatang, atau wisatawan, maka diarahkan untuk berbalik arah ke Malang atau dapat meneruskan perjalanan ke arah Bromo atau Ranupani tanpa melintasi jalanan tengah desa.

"Jadi, mohon maaf sekali lagi, bukan pas ada Hari Raya Karo maupun reaktivasi wisata Bromo keputusan ini berlaku, tapi sejak pemerintah mengeluarkan peraturan tentang protokol kesehatan," kata Mujianto. "Desa kami masuk zona hijau Covid-19, tapi pos pemeriksaan masih terus aktif karena kami tak ingin desa kami jadi klaster penularan Covid-19."

Peringatan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo yang berlangsung pada September 2019. Foto: Dokumentasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Jawa Timur

Peringatan Yadnya Karo bertujuan memanjatkan syukur kepada Sang Hyang Widiwasa yang telah menciptakan pasangan Joko Seger dan Roro Anteng sebagai leluhur Bromo dan 25 keturunannya. Perayaan Karo merupakan perlambang asal mula kelahiran manusia, sehingga upacara Karo hukumnya wajib bagi masyarakat Tengger.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari Raya Karo atau Yadnya Karo merupakan hari raya kedua setelah Kasada alias bulan kedua dari 12 bulan menurut kalender suku Tengger. Perayaan Karo diperingati setiap tanggal 15 di bulan Karo. Cara menghitung tanggalan atau mencari hari baik untuk melaksanakan upacara-upacara besar keagamaan, seperi Kasada, Karo, dan Unan-unan, disebut mecak (penghitungan kalender Tengger). Mecak dilakukan dukun Tengger selaku pemimpin ritual atau upacara adat.

Perayaan Yadnya Karo bukan hanya dilakukan masyarakat Hindu Tengger yang tinggal kawasan Gunung Bromo sisi Kabupaten Malang, tapi juga dirayakan oleh masyarakat Hindu Tengger di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan. Perlu diketahui, wilayah adat suku Tengger terbagi tiga, yaitu Brangkulon (seberang barat), Brangwetan (seberang timur), dan Brangkidul (seberang selatan).

Brangkulon diwakili Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Brangwetan diwakili Desa Ngadisari, Wanantara, dan Jetak di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan Brangkidul diwakili Desa Ngadas, serta Desa Ranupani di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Secara umum tiada perbedaan mencolok pada perayaan Karo di tiga wilayah adat Tengger itu. Rangkaian acara perayaan Karo di Ngadas mulai 27 Agustus sampai 10 September 2020 atau Kamis Kliwon sampai Kamis Wage dalam hitungan kalender Tengger. "Bila puncak acara Karo di Ngadas tanggal 10 September, di Brangkulon dan Brangwetan bisa beda. Saya tidak tahu tanggal puncak acara Karo di sana. Tapi, kalau diistilahkan, resepsinya boleh saja beda, tapi tanggal awal perayaannya sama (27 Agustus) serta tujuan dan filosofi perayaannya pun sama," ujar Mujianto.

Rangkaian acara Yadnya Karo di Ngadas dimulai 27 Agustus 2020. Diawali dengan acara ping pitu pertama. Berikutnya, pada 2 September 2020 ada acara prepegan (makan bersama) yang disambung keesokan paginya dengan suguhan tumpeng gedhe atau tumpeng besar yang sudah dimantrakan oleh dukun adat desa setempat.

Seusai tumpengan, prosesi acara berlanjut dengan tradisi ngroan. Dalam tradisi ini, penduduk saling mengundang tetangga untuk makan bersama secara bergantian. Sehabis ngroan, dilaksanakan acara ping pitu terakhir. Warga Desa Ngadas melakukan sadranan atau nyadran (ziarah) ke pemakaman leluhur mereka di tempat pemakaman umum Desa Ngadas.

Rangkaian acara selama 15 hari ini ditutup dengan atraksi tarian ujung-ujungan. Para penari pria yang bertelanjang dada secara bergantian menyambit lawan dengan menggunakan ujung rotan. Tarian ini bermakna ungkapan rasa syukur karena telah berhasil melaksanakan upacara Yadnya Karo.

"Kesenian ini merupakan simbol bahwa tidak ada kalah dan menang. Semuanya saling pukul dan begitu permainan selesai, tidak ada dendam sama sekali walau badan merasakan perih akibat pukulan rotan,"kata Mujianto. "Jadi, tidak ada permusuhan dan perkelahian di Desa Ngadas. Kalau ingin berkelahi, ya silakan di acara ujung-ujungan."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

1 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

1 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

1 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

1 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

2 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

2 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

3 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

4 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

5 hari lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom