TEMPO.CO, Jakarta - Museum virtual pertama di dunia akan dibuka. Virtual Online Museum of Art (VOMA) menampilkan karya seni kontemporer dan klasik, sebagaimana dikutip dari situs web jaringan bisnis atraksi, Blooloop.
Kemunculan museum virtual itu dipengaruhi oleh pandemi virus corona (Covid-19). Ketika kebanyakan aktivitas publik beralih ke virtual. VOMA bukan bangunan museum yang menawarkan layanan virtual. Tetapi museum itu sepenuhnya hanya ada dalam ruang digital, voma.space.
Mengutip Lonely Planet, VOMA akan diluncurkan pada 4 September 2020. VOMA akan menjadi museum daring yang interaktif menampilkan karya seni dari seluruh dunia. Layanan virtual melihat koleksi museum itu gratis. Direktur VOMA Lee Cavaliere, mengambil rekaman koleksi dari Museum Hermitage, Institut Seni Chicago, dan Museum Seni Metropolitan di New York.
Koleksi museum itu antara lain lukisan Olympia karya Édouard Manet, yang dipamerkan di Musée d'Orsay, Paris. Ada pula lukisan The Garden of Earthly Delights karya Hieronymus Bosch di Museo del Prado, Madrid. Adapun karya modern dari Nan Goldin, Kara Walker, dan Li Wei.
Menurut keterangan VOMA, tim museum itu terdiri atas desainer pencitraan hasil komputer (CGI), pehobi game, dan kurator. Tim VOMA memadukan grafik komputer interaktif seperti game. Maka, perjalanan virtual bertujuan mendapat pengalaman yang autentik seperti mengunjungi galeri.
Baca Juga:
Setiap karya ditayangkan dalam ketajaman gambar atau resolusi yang tinggi. Seniman Stuart Semple yang merancang VOMA, menjelaskan tim museum ingin membuat suasana tidak jauh berbeda, dengan ketika pengunjung berjalan ke ruang galeri.
“Kami ingin pengunjung merasa bahwa ini adalah ruang mereka. Kami ingin mereka kembali lagi dan lagi untuk mengunjungi pameran baru seiring program berlanjut, atau hanya sekadar hang out,” katanya.
BLOOLOOP | LONELY PLANET