TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia belum sepenuhnya membuka penerbangan ke Cina. Namun kesepakatan dibukanya penerbangan ke Cina, tak lama lagi bakal terlaksana. Indonesia dan Cina telah menyepakati kerja sama essential business travel corridor atau perjalanan dinas yang mendesak dan dilakukan secara aman di tengah pandemi corona.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam kunjungan bilateralnya ke Kota Sanya, Cina, “Ini adalah essential business travel corridor ketiga yang dibuat dengan negara lain,” tutur Retno dalam konferensi virtual, Kamis, 20 Agustus 2020.
Kesepakatan itu dilakukan bersama mitra kerjanya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi. Menurut Retno, kerja sama berlaku setelah kesepakatan diluncurkan. Sebelumnya, Indonesia telah menjalin kerja sama untuk perjalanan dinas aman bersama dua negara lainnya, yakni Uni Emirat Arab pada 29 Juli 2020 dan Korea Selatan mulai 17 Agustus 2020.
Turis Cina pada 2018 menyumbang sekitar 2,6 juta orang. Pada 2019 pemerintah menargetkan 3,5 juta wisatawan China. Namun virus corona diperkirakan membuat kedatangan wisatawan Cina ke Indonesia pada 2020 melambat pada awal tahun.
Selain menguntungkan dari sisi bisnis pariwisata, dibukanya penerbangan ke Cina akan menguntungkan kedua belah pihak. Retno menjelaskan, saat ini angka ekspor Indonesia Cina meningkat 11,74 persen pada semester I 2020 dari US$ 12,32 miliar menjadi US$ 13,77 miliar ketimbang 2019. Di saat yang sama, Retno mengatakan impor Indonesia terhadap komoditas Cina menurun sebesar 11,86 persen.
Dengan kondisi ini, neraca defisit perdagangan Indonesia dapat ditekan sampai 46,08 persen. Retno menjelaskan, dari waktu ke watu, negara terus berupaya untuk mempersempit celah defisit dengan meningkatkan potensi ekspor.
Seorang wanita tidak menggunakan masker saat membawa bayinya menggunakan masker dengan stroller di Beijing, Cina, 21 Agustus 2020. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing mengumumkan bahwa warga tidak wajib menggunakan masker setelah penurunan kasus Covid-19. REUTERS/Tingshu Wang
Dalam pertemuan bilateral, tutur Retno, Indonesia berupaya mengatasi hambatan perdagangan dan terbukanya pasar Cina bagi produk indonesia. Adapun di sisi lain, yakni investasi, Retno menerangkan, Negeri Tirai Bambu menempati negara kedua yang menanamkan modal terbesarnya di Indonesia setelah Singapura. Pada paruh pertama tahun ini, investasi Cina meningkat 9 persen dari US$ 2,2 miliar menjadi US$ 2,4 miliar.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA