TEMPO.CO, Jakarta - Bila wisatawan mancanegara bertandang ke Inggris, dan tetiba memiliki urusan di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Inggris di Downing Street, London, bila beruntung bisa bertemu dengan Palmerston. Kucing hitam berdada putih itu, bukan kucing biasa, tapi salah satu staf Kemenlu.
Lantas apa pekerjaannya? Tentu saja menangkap tikus yang berada di kantor tersebut. Namun Palmerston baru saja pensiun. Ia sudah mengabdi selama 4,5 tahun. Selama bertugas, ia tinggal di Kantor Kemenlu. Setelah pensiun dari pekerjaannya, ia menetap di desa.
Dilansir Reuters pada Kamis (7/8), dalam cuitan di Twitter yang punya lebih dari 100.000-an lebih pengikut, Palmerston mengatakan dia ingin menghabiskan waktu untuk bersantai, jauh dari sorotan publik.
"Aku sudah menikmati rasanya memanjat pohon dan berpatroli di lapangan sekitar rumah baruku di desa," tulisnya kepada pegawai negeri paling senior di Kantor Kemenlu Inggris, Sir Simon McDonald, lengkap dengan tanda tangan berupa dua cap kaki kucing, sebagaimana dinukil dari ANTARA.
"Aku akan merindukan bunyi langkah kaki duta besar dan kabur ke tempat persembunyian untuk melihat siapa orang yang datang."
Tidak ada perombakan "staf khusus" kucing lain, karena rekan-rekan Palmerston masih berjaga di tempat masing-masing. Kucing bernama Larry masih tetap tinggal di Downing Street, sementara Gladstone juga masih menjabat sebagai pemburu tikus di Kementerian Keuangan.
Sebagai kucing staf Kemenlu, nama Palmerston tak diambil begitu saja. Menurut BBC, nama itu dicomot dari politisi legendaris Inggris, Viscount Palmerston, yang pernah menjabat Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri pada abad ke-19. Tentu unik, ada kucing bekerja sebagai staf di Kemenlu. Palmerston sering ditampilkan dalam foto-foto yang melibatkan pejabat yang berkunjung.
Pemerintah Inggris banyak memelihara kucing yang ditempatkan di kantor-kantor kementerian untuk memburu tikus. Tampak kucing Larry menjadi salah satu penghuni di kantor PM Inggris di Downing Street, London. Twitter @Number10cat
Dalam sebuah surat yang tentunya imajinatif dan penuh canda, yang dikirim ke sekretaris tetap Kantor Luar Negeri Sir Simon McDonald, Palmerston "menulis" ia banyak menginisiasi memorandum dan mendirikan "jaringan paralel" untuk pengumpulan intelijen.
Dia menambahkan bahwa, selama pandemi, dia, seperti banyak pegawai negeri lainnya, telah memutuskan untuk "bekerja dari rumah" daripada di kantor, dan "rajin seperti biasanya".
ANTARA | BBC