Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diakui UNESCO, Kuliner Jepang Ini Hampir Tak Berubah Setelah 200 Tahun

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Yoshoku paket lengkap dengan nasi, pasta, dan omelet serta daging burger. Disiram dengan kuah kari. Foto: @different_situations
Yoshoku paket lengkap dengan nasi, pasta, dan omelet serta daging burger. Disiram dengan kuah kari. Foto: @different_situations
Iklan

TEMPO.CO, JakartaYoshoku makanan populer di Jepang. Sepintas ia tampak seperti perpaduan spageti dengan perpaduan daging cincang yang dibuat burger. Tapi, makanan ini diakui sebagai kuliner lokal Jepang. Lantas bagaimana sejarahnya seporsi spageti dan burger jadi makanan lokal Jepang, diakui sebagai warisan budaya pula oleh UNESCO pada Desember 2013.

Ada baiknya merunut ke belakang. Sejak ditemukan resepnya pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20, cita rasa yoshoku tak banyak berubah. Kisah yoshoku bermula pada 8 Juli 1853. Dengan kekuatan militer, Komodor Matthew Perry dari Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar ke Teluk Tokyo. Mereka ingin memaksa Jepang untuk membuka isolasi dan ketertutupan selama dua abad terakhir. Amerika Serikat berhasil memaksa Jepang untuk menandatangani perjanjian perdagangan.

Segera setelah itu, kekuatan Eropa menandatangani perjanjian serupa dengan Jepang. Tak lama sesudahnya, Shogun Tokugawa yang berkuasa digulingkan. Kekuasaan pun dikembalikan kepada kaisar – yang kemudian dikenal sebagai Restorasi Meiji, yang jauh lebih menguntungkan bagi Barat.

Orang Eropa dan Amerika mulai berdiam di beberapa kota pesisir Jepang untuk urusan perdagangan. Jepang saat itu tergolong negara miskin, yang membuat penduduknya kekurangan gizi. Menurut BBC, selama milenium sebelumnya, makan daging sebagian besar dilarang pada saat itu.

Di mata warga Jepang, perawakan ekspatriat dari Barat yang besar, membuat mereka berkesimpulan bahwa daging yang membuat badan jadi besar sebagaimana orang-orang Eropa. Maka, kebijaksanaan umum pada saat itu adalah bahwa mereka harus mulai makan kuliner Barat. Pada tahun 1872, Kaisar Meiji, membebaskan rakyatnya mengudap daging sapi. Lalu mulailah warga Jepang tertarik dengan menu-menu Eropa.

Yoshoku versi omelet dengan isian nasi dan daging, disiram dengan saos kari. Foto: @erik_bentz

Pembaratan makanan ini kian menjadi-jadi, setelah orang-orang Amerika dan Eropa menganggap sinis makanan Jepang yang dianggap tak bergizi – sebaliknya pada abad 20, orang-orang Barat menganggap hidangan Jepang sebagai makanan sehat.

Lalu koki lokal Jepang, yang telah menjadi koki pribadi untuk ekspatriat Barat mulai belajar cara membuat masakan Eropa dan Amerika. Banyak dari koki-koki itu yang akhirnya membuat menu masakan Jepang, bercita rasa Barat. Dan yoshoku lahir dengan keunikan cita rasanya tak berubah hingga 200 tahun kemudian.

Banyak orang mungkin akrab dengan hidangan yoshoku yang populer tanpa menyadarinya itu adalah bagian dari masakan tonkatsu. Hidangan ini berupa daging babi atau irisan daging sapi digoreng dan tepung, tidak terlalu berbeda dengan gorengan daging di Milan atau schnitzel di Austria.

Sementara hambagoo mirip dengan steak Salisbury, daging cincang yang dicampur dengan remahan roti, berbumbu bawang, lada, dan garam – yang disajikan dengan saus. Menariknya, kari di atas nasi, atau kare raisu, diperkenalkan ke Jepang oleh Inggris, yang diadopsi dari India.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yoshoku yang hadir saat ini, merupakan perpaduan antara omurice, omelet diisi dengan nasi dan disajikan dengan genangan kecap yang populer di Amerika pada tahun 1800-an. Lalu dipadu dengan spageti Napolitan yang disiram dengan saus manis yang dicampur dahing. Di Prancis makanan itu  disebut Spaghetti à la Napolitaine.

Tapi meskipun sangat mirip hidangan Eropa, rasanya jauh berbeda. Warga Jepang berhasil menciptakan spageti dengan perpaduan rasa manis, pedas, aroma asap dan umami alias gurih.

Makanan itu lalu menjadi hidangan restoran, setelah para koki Jepang memberanikan membuka usaha kuliner Barat. Resto pertama adalah Ryorin-Tei yang sekarang sudah tidak beroperasi pada tahun 1863, yang terletak di Nagasaki yang dipadati warga asing. Setelah pergantian abad ke-20, yoshoku sangat mudah ditemui di mal-mal.

Popularitas yoshoku kian menanjak setelah era Perang Dunia II, "Setelah Perang Dunia Kedua, orang-orang miskin di Jepang hanya bisa membeli yoshoku karena mudah didapat bahannya dan harganya murah," kata Taro Noguchi, koki dan pemilik restoran berbintang Michelin di Osaka di mana. Noguchi kini membuat hidangan yoshoku dengan bahan pokok yang berasal dari Osaka. 

Joseph Moon, pemilik restoran yoshoku AOI Kitchen di New York City, setuju. Menurutnya, yoshoku adalah hidangan Barat yang diadopsi dengan cita rasa lokal. Yoshoku adalah sebuah keseimbangan.

“Yoshoku adalah salah satu bentuk makanan fusi Asia-Barat yang paling awal. Sederhananya, itu adalah makanan Barat yang cocok dengan nasi. Dan nasi adalah makanan pokok masakan Asia. Sangat seimbang antara era lama dan yang baru, Timur dan Barat. Makanan Barat mungkin terasa berat bagi kebanyakan orang Asia. Jadi, dengan beberapa bumbu Asia sedikit menetralkan lemak,” ujarnya.

Korea Selatan, tempat keluarga Moon berasal, juga memiliki tradisi makanan yoshoku. Tak aneh, karena Korea pernah menjadi koloni Jepang pada paruh pertama abad ke-20.

Yoshoku berbasis nasi (kiri) dan berbasis pasta (kanan). Foto: @darth_shioshio

"Ini memberiku perasaan yang sangat nostalgia ketika aku memakannya," kata Moon. "Dan itulah jenis umpan balik soal nostalgia yang kami dapatkan dari pelanggan kami, yang sebagian besar orang Asia," imbuhnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

1 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

1 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

6 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Resep Cheesy Rose Spageti ala Dikta

6 hari lalu

Cheesy Rose Spaghetti/Anchor
Resep Cheesy Rose Spageti ala Dikta

Penyanyi Dikta bagikan resep cheesy rose spageti. Caranya mudah, cocok untuk Anda yang jarang ke dapur.


Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

9 hari lalu

Seorang peserta melihat-lihat toilet umum yang didesain ulang sebagai bagian dari proyek untuk mengubah toilet umum menjadi toilet yang dapat digunakan dengan nyaman oleh semua orang, selama Tur Antar-Jemput Toilet Tokyo, di kawasan Shibuya, di Tokyo, Jepang 4 April 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

Satu perjalanan, peserta akan diajak mengunjungi delapan atau sembilan toilet umum di Tokyo dengan menggunakan mobil.


Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

9 hari lalu

Akashi Kaikyo Bridge mempunyai Ketinggian 298,3M, berada di atas Selat Akashi dan menghubungkan kota Kobe di Pulau Honshu sampai Iwaya di Pulau Awaji. Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di dunia kategori jembatan gantung, dengan rentang pusat 1.991 meter. panoramio.com
Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

11 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

12 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) di kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo, Jepang, pada 3 April 2024. (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI)
Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

Fumio Kishida menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI yang juga calon presiden RI terpilih Prabowo Subianto di Jepang.


Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

13 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang pada Rabu, 3 April. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diterima Presiden Cina Xi Jinping dan PM Jepang Fumio Kishida