TEMPO.CO, Jakarta - Trans Atlantik merupakan jalur gemuk bagi maskapai penerbangan. Para pelancong dari Amerika yang menuju Eropa atau sebaliknya, harus melintasi Samudera Atlantik.
Bahkan, antara 1976 dan 2003, penerbangan trans-Atlantik antara New York dan London hanya memakan waktu tiga jam. Sejak Concorde berhenti beroperasi, butuh waktu lebh dari dua kali lipat untuk mengarungi lautan itu.
Selama tiga dekade itu, Concorde membawa penumpang dengan kecepatan supersonik atau dua kali kecepatan suara. Ia menjadi contoh bagaimana teknologi melampaui zamannya. Saat Concorde pensiun tanpa pengganti, tak satupun pesawat komersial yang terbang dengan kecepatan supersonik.
Peuang yang besar dan belum ada yang memanfaatkannya, mendorong Virgin Galactic mendesain kembali jet penumpang supersonik. Proyek yang beum sepenuhnya diungkap kepada publik itu, berupa pesawat ramping bersayap delta. Untuk sistem propulsi pesawat, Virgin Galactic akan bermitra dengan Rolls-Royce, yang juga mengembangkan mesin untuk Concorde.
Sebagaimana dinukil dari Travel and Leisure, pesawat supersonik Virgin Galactic diperkirakan akan terbang pada Mach 3, atau sekitar 2.300 mil per jam - jauh lebih cepat dari Concord 2 yang bergerak pada Mach 2, atau sekitar 1.500 mil per jam - pada ketinggian jelajah 60.000 kaki.
Pada kecepatan itu, pesawat bisa terbang antara New York dan London dalam waktu kurang dari dua jam. Ini juga akan mengangkut penumpang jauh lebih sedikit daripada yang dilakukan Concorde -- antara 9-19 penumpang. Bandingkan dengan Concorde yang 92 hingga 128 penumpang, tergantung pada konfigurasi.
Bila Concorde hanya memiliki satu kelas kabin, pesawat Virgin Galactic akan dapat mengakomodasi kursi kelas bisnis atau kelas satu.
Pesawat supersonik baru ini akan dikembangkan oleh The Spaceship Company (TSC) milik Virgin Galactic, yang juga mendesain SpaceShipTwo -- pesawat ruang angkasa untuk kebutuhan rekreasi.
Sementara SpaceShipTwo sedang dalam tahap pengujian terakhir, jet penumpang supersonik masih masuk tahap pengembangan untuk penggunaan komersial.
Tapi tentu saja ada gerakan kuat ke arah yang nyata. Dengan dirilisnya desain pesawat, Virgin Galactic mengumumkan bahwa Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah menyetujui Tinjauan Konsep Misi perusahaan (MCR), yang memungkinkan pengembangan pesawat untuk dilanjutkan ke fase berikutnya.
Ruang kabin pesawat supersonik komersial yang sedang dikembangkan oleh Virgin Galactic dan Rolls Royce. Dok. Virgin Galactic
“Kami senang dapat bekerja sama dengan tim inovatif di Rolls-Royce saat kami berupaya mengembangkan sistem propulsi mutakhir yang berkelanjutan untuk pesawat," kata kata George Whitesides, kepala ruang angkasa Virgin Galactic, dalam sebuah pernyataan. Kegembiraan juga sempurna, saat FAA menyetujui proyek tersebut.
"Kami telah membuat kemajuan besar sejauh ini, dan kami berharap dapat membuka perbatasan baru dalam perjalanan berkecepatan tinggi," imbuhnya.