TEMPO.CO, Jakarta - Para pelaku industri pariwisata wajib menjalankan protokol kesehatan. Termasuk pemandu wisata yang paling sering berinteraksi dengan wisatawan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan mengingatkan manajemen hotel hingga pemandu wisata menaati sekaligus mengedukasi wisatawan untuk menjalankan protokol kesehatan. Dia menyarankan para pemandu wisata membawa masker cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh wisatawan dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.
"Kepercayaan turis akan diperoleh jika manajemen hotel dan villa, maupun para pemandu wisata serius menaati protokol kesehatan," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis. Contohnya, menurut dia, membersihkan kamar hotel dan villa secara berkala menggunakan desinfektan dengan kandungan alkohol 70 persen, menyiapkan tempat cuci tangan, hingga bekerjasama dengan layanan kesehatan.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu Pecalang menghimbau ketaatan pelaksanaan protokol kesehatan merupakan kunci pemulihan ekonomi Bali
Kalau diperlukan, Bambang Soesatyo menyarankan pengelola hotel menyediakan kamar isolasi untuk wisatawan jika ada yang menunjukkan gejala Covid-19. Yang juga penting adalah publikasi melalui berbagai media untuk membangun kepercayaan. "Perlu kerja keras dan kesabaran untuk kembali membangkitkan pariwisata," katanya.
Selain berpesan untuk pemandu wisata dan pengelola hotel, Bambang Soesatyo mengapresiasi masyarakat Bali yang menerapkan hukum adat Pararem Gering Covid-19 dalam mendisiplinkan masyarakat. Menurut dia, peran para pecalang amat diperlukan dalam menerapkan Pararem Gering Covid-19.
Masyarakat Bali wajib memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain. Penduduk juga harus mendapatkan izin dari kepala desa jika ingin bepergian ke luar desa. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi sosial berupa membayar beras 5 kilogram, menyapu jalan, hingga membersihkan fasilitas publik.
"Para pecalang menjadi garda terdepan dalam mengawasi sekaligus mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya. "Jika masyarakat disiplin, para wisatawan akan segan jika tak disiplin menjalankan protokol kesehatan."