Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aturan Menginap di Homestay Yogyakarta Masa New Normal Covid-19

image-gnews
Homestay di kawasan Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Homestay di kawasan Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menerapkan uji coba pembukaan kembali sejumlah destinasi wisata pada Juli 2020. Kebijakan itu ditindaklanjuti oleh pengelola objek wisata dengan mematangkan persiapan homestay yang tersebar di seluruh destinasi agar turut siap menerima tamu yang menginap.

Homestay di berbagai destinasi wisata di Yogyakarta tutup sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020. Padahal homestay tersebut menjadi tempat favorit wisatawan khususnya backpacker, yang membutuhkan penginapan dengan harga terjangkau dengan fasilitas mencukupi.

Di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran misalkan, pengelola sudah beberapa kali berunding dengan pemilik 80-an homestay yang tersebar di sekitar kawasan di Kabupaten Gunungkidul itu. Mereka membahas segala persiapan sebelum kelak pengelola homestay kembali menerima tamu untuk menginap.

Sekretaris Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran, Yogyakarta, Sugeng Handoko mengatakan mekanisme penerapan protokol kesehatan di homestay berbeda dengan hotel. "Homestay memiliki tata ruang yang beragam dan interaksi dengan tamu cukup tinggi. Karena itu, perlu aturan main bersama yang jelas di masa new normal ini," ujar Sugeng pada Kamis 23 Juli 2020.

Suasana homestay di kawasan Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Saat itu mereka sedang mematangkan protokol operasional homestay. Salah satunya mengatur ketentuan jumlah tamu yang boleh bermalam. Pada prinsipnya tetap menerapkan pembatasan jarak fisik dan menjaga kebersihan demi mencegah penyebaran virus corona.

Contoh, pengelola mengatur kapasitas tamu dalam satu kamar homestay. Jika sebelumnya satu tempat tidur dapat diisi dua orang, kini hanya boleh satu orang, kecuali jika pasangan suami istri. "Kalau sebelum wabah, rombongan berapapun jumlahnya bisa masuk. Jadi satu kamar diisi banyak orang. Ke depan tidak bisa seperti itu," ujar Sugeng.

Pengelola homestay juga harus menyediakan fasilitas kebersihan, seperti tempat mencuci tangan, lengkap dengan sabun. Informasi pembersihan kamar dengan disinfektan dan harus 'mengistirahatkan' kamar setelah digunakan oleh tamu atau sebelum ditempati oleh tamu berikutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati sudah bersiap menerapkan protokol kesehatan, belum tahu kapan para pengelola ini dapat menerima tamu. Sugeng belum dapat memastikan karena persiapan setiap homestay berbeda. "Hasil pertemuan terakhir dengan pemilik homestay, mereka sepakat belum mau menerima tamu menginap karena kasus Covid-19 di bulan ini meningkat," ujar dia.

Homestay di kawasan Tebing Breksi Yogyakarta menunggu rekomendasi pemerintah untuk beroperasi. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Selain itu, homestay juga belum menerima tamu karena aktivitas saat malam di destinasi wisata Nglanggeran masih terbatas. Objek wisata itu hanya beroperasi mulai pukul 08.00 sampai 18.00. "Wisatawan yang kemalaman saat ke Nglanggeran, silakan mencari penginapan di Kota Yogyakarta karena kami belum bisa memastikan kapan bisa menerima tamu," katanya.

Tak hanya di destinasi wisata Nglanggeran, pengelola kawasan Tebing Breksi di Kabupaten Sleman juga masih mempersiapkan homestay yang ada. Mereka pun belum bisa menerima tamu yang hendak menginap.

Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi, Kholik Widiyanto mengatakan penginapan di kawasan dalam dan sekitar Tebing Breksi masih mempersiapkan protokol kesehatan. "Kami masih menunggu rekomendasi pemerintah untuk operasional homestay," ujar Kholik. Musababnya, prosedur standar operasional yang diterima pengelola hanya untuk uji coba destinasi wisata, bukan operasional homestay.

Di dalam kawasan objek wisata Tebing Breksi terdapat homestay yang menyediakan tiga kamar dan satu family room yang bisa menampung 19 orang. Adapun di luar Tebing Breksi terdapat 20-an homestay yang menyediakan 40 kamar. Dari Tebing Breksi, biasanya wisatawan melanjutkan perjalanan wisata ke Candi Prambanan, Ratu Boko, dan berbagai candi di Kabupaten Sleman timur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

13 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

17 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.