Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suku Baduy Tolak Jadi Objek Wisata, Solusi Kementerian Pariwisata

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah warga Baduy Dalam menggunakan masker berjalan menuju kota Rangkasbitung di Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten, Sabtu 30 Mei 2020. Meskipun di tengah pandemi COVID-19 acara ritual adat Seba Baduy tetap digelar secara terbatas hanya perwakilan adat dan tertutup dengan mengikuti protokol kesehatan yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah warga Baduy Dalam menggunakan masker berjalan menuju kota Rangkasbitung di Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten, Sabtu 30 Mei 2020. Meskipun di tengah pandemi COVID-19 acara ritual adat Seba Baduy tetap digelar secara terbatas hanya perwakilan adat dan tertutup dengan mengikuti protokol kesehatan yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hari Santosa Sungkari mengatakan perlu pembatasan jumlah kunjungan wisatawan ke perkampungan masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Langkah itu perlu dilakukan untuk menerapkan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism.

"Artinya, kita perlu menjaga agar wisatawan yang datang tidak bejibun (berbondong-bondong)," katanya. Hari sempat berkunjung ke Desa Kanekes, pada Sabtu, 18 Juli 2020. Dia datang untuk menanggapi permintaan masyarakat Baduy terkait masalah pariwisata.

Masyarakat Baduy menginginkan wilayah adat mereka dihapus sebagai salah satu objek wisata di Indonesia. Masyarakat adat Baduy merasa terganggu karena terlalu banyak aktivitas pariwisata yang, antara lain menyebabkan pencemaran lingkungan.

Masyarakat adat Baduy menyampaikan permohonan perlindungan pelestarian tatanan nilai adat Baduy melalui surat kepada Presiden Joko Widodo, tertanggal 6 Juli 2020. Surat itu pun bertanda cap jari tokoh masyarakat adat Baduy yang diwakili Jaro Saidi, Jaro Aja, Jaro Madali. Surat itu tersebut ditembuskan ke sejumlah kementerian -termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kabupate Lebak, dan Pemerintah Provinsi Banten.

Sejumlah wisatawan berkeliling di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Permohonan penghapusan wilayah Baduy sebagai tujuan wisata karena Suku Baduy merasa terganggu kedatangan wisatawan yang mencemari lingkungan sekitar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Hari Santosa mengatakan Kementerian Pariwisata menampung aspirasi permohonan tersebut. Dia mengatakan akan mempertimbangkan rencana pembuatan aplikasi sebagai pusat informasi dan sarana pendaftaran wisatawan yang ingin berkunjung kawasan adat Baduy. "Siapa yang datang dan kapan akan datang. Akan ada pemberitahuan kalau sudah melebihi (batas pengunjung)," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uday Suhada yang mewakili warga Baduy mengatakan, masyarakat adat menganggap sebutan Wisata Budaya Baduy tidak tepat. Yang sesuai adalah Saba Budaya Baduy seperti tertera dalam Peraturan Desa Kanekes Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes (Baduy).

"Saba ini bermakna silaturahmi, saling menghargai dan menghormati antar-adat istiadat masing-masing," kata Uday. Istilah ini penting agar warga Baduy dan tamu yang bersilaturahmi saling menjaga dan melindungi nilai yang berkembang di masyarakat setempat.

Perempuan Baduy membawa barang-barang hasil panen mereka di desa Kanekes di Lebak, Banten, 28 April 2020. Ritual Kawalu sama seperti penerapan yang dilakukan oleh pemerintah guna memutus mata rantai virus Corona yakni dengan melakukan karantina wilayah. REUTERS/Willy Kurniawan

Tetua adat Baduy Dalam, Ayah Mursid meminta agar penerapan Saba Budaya Baduy memiliki kejelasan aturan teknis. Contoh, mana saja rute yang boleh dan dilarang dilewati menuju Kampung Baduy. "Termasuk apa saja yang boleh dan tidak boleh dikerjakan," ucapnya. Ayah Mursid mengusulkan penyediaan pusat informasi tentang Baduy di luar perkampungan adat. Tujuannya, para tamu yang hendak bersilaturahmi dapat mempelajari dulu adat istiadat di masyarakat.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan pemerintah kabupaten berupaya menyediakan lahan di dekat perkampungan Baduy untuk dijadikan pusat informasi. "Jadi wisatawan bisa mengetahui apa saja kegiatan Saba Baduy sebelum masuk ke perkampungan Baduy," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

2 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

2 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.


Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

6 hari lalu

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin, 24 April 2023. VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.


Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

6 hari lalu

Suasana wisata Monumen Nasional (Monas) pada Lebaran hari kedua, Jakarta, Kamis, 11 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

Selama pekan lebaran khususnya tanggal 13 April 2024, Monas mengadakan special show bagi pengunjung, mulai dari aktor, musisi, dan komedian.


Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

7 hari lalu

Pantai Batu Karas Pangandaran (disparbud.jabarprov.go.id)
Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

Pada hari kedua Lebaran 2024, Pantai di wilayah Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan.


Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

8 hari lalu

Deretan villa berdiri di atas danau buatan di kawasan wisata Dusun Bambu di Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Februari 2015. Villa-villa tersebut dibuat dengan konsep rumah panggung atau gubuk. TEMPO/Fardi Bestari
Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

Kondisi cuaca di sejumlah lokasi wisata di Jawa Barat pada hari kedua Lebaran umumnya cerah berawan pada pagi hari


Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

10 hari lalu

Sejumlah peserta berjoged bersama sambil disiram dengan air menjelang pembukaan Festival San Fermin di Pamplona, Spanyol, 6 Juli 2018. Festival San Fermin juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Spanyol. REUTERS/Susana Vera
Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

TikTok dinilai berperan untuk perencanaan perjalanan, karena banyak orang mengunggah rencana perjalanan, harga, dan yang dilihat di berbagai tempat


105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

16 hari lalu

Pagelaran seni sendratari
105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

Sebanyak 105 obyek di Kabupaten Banyuwangi bakal mendapatkan prioritas pengamanan selama musim mudik lebaran.


Mau Lebaran di Pariaman? 9 Obyek Wisata Ini Jadi Sajian Utama 'Pariaman Barayo'

19 hari lalu

Sejumlah wisatawan di Kota Pariaman, Sumbar sedang swafoto dengan latar pulau Angso Duo dan matahari terbenam. (Antarasumbar/Aadiaat M. S.)
Mau Lebaran di Pariaman? 9 Obyek Wisata Ini Jadi Sajian Utama 'Pariaman Barayo'

Pemkot Pariaman gelar kegiatan wisata Pariaman Barayo, yang berlangsung 11-21 April 2024, guna menyambut wisatawan selama libur Lebaran.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

23 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.