TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Nepal akan kembali membuka aktivitas wisata, termasuk naik ke pegunungan Himalaya pada 17 Agustus 2020. Sekretaris Kementerian Pariwisata, Kebudayaan, dan Penerbangan Sipil, Nepal, Bahadur Adhikari mengatakan kegiatan wisata itu tetap diiringi dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan protokol kesehatan bersama pihak terkait," kata Bahadur Adhikari seperti dikutip dari The Malayan Times, Rabu 22 Juli 2020. Pembukaan aktivitas wisata ini dibarengi dengan pembukaan penerbangan domestik dan internasional.
Pemerintah berencana mengeluarkan izin penerbangan dalam tiga tahap. Pertama, penerbangan hanya boleh melayani rute ke daerah zona hijau. Pada tahap kedua dan ketiga, secara bertahap maskapai penerbangan boleh melayani penumpang ke kawasan yang lebih luas dengan tetap memperhitungkan zonasi dan kasus Covid-19 di daerah tersebut.
Pendaki menembus badai dan ancaman longsor salju, dari ketinggian 5300 menuju 4200 di Pegunungan Himalaya, Nepal, 14 Oktober 2014. Foto: Agung untuk Tempo
Khusus wisata naik gunung, pemerintah Nepal telah menyiapkan prosedur pendakian bagi agensi maupun pendaki. Wakil Presiden Expedition Operators Association of Nepal, Iswari Poudel mengatakan agensi pendakian dan ekspedisi sudah siap menerima dan melayani wisatawan dengan mengikuti protokol kesehatan.
"Sebagai permulaan, sebagian besar agensi pendakian akan melakukan ekspedisi ke Gunung Manaslu dan Gunung Annapurna (dua dari belasan puncak gunung di deretan Pegunungan Himalaya)," kata Poudel. Untuk pendakian ke Everest, menurut dia, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pemerintah.
Adapun Senior Wakil Presiden Trekking Agencies Association of Nepal, Navin Trital mengatakan dia sudah menerima banyak pertanyaan dari para pendaki di seluruh penjuru bumi. "Mereka bertanya, "kapan pendakian dibuka kembali?"
MUHAMMAD AMINULLAH