TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah Rumah Hutan Tropis bernuansa Indonesia ada di Tiepark Berlin, Jerman. Di dalam Tiepark yang merupakan kebun binatang terbesar di Eropa, itu terdapat berbagai ornamen khas Bali, seperti patung lengkap dengan kain hitam putih motif kotak-kotak.
Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno mengatakan Rumah Hutan Tropis ini merupakan peremajaan dari Alfred Brehm Haus, yang menjadi salah satu lokasi bersejarah di kebun binatang ini. "Saya dan Direktur Tierpark, Andreas Knieriem punya misi yang sama, melestarikan aneka flora dan satwa khususnya yang berasal dari daerah tropis," ujar Arif Havas Oegroseno dalam keterangan resmi KBRI Berlin, Sabtu 18 Juli 2020.
Setelah direnovasi sekitar dua tahun, Alfred Brehm Haus yang kini menjadi Rumah Hutan Tropis berada di dalam gedung seluas 5.300 meter persegi dan udara terbuka sekitar 2.000 meter persegi. Renovasi Alfred Brehm Haus menjadi Rumah Hutan Tropis mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan Negara Bagian Berlin, Lotto Stiftung, dan Society of Zoo and Tierpark Patrons.
Indonesia dan Tierpark sudah menjalin kerja sama pertukaran dan pembiakan satwa sejak 1972. Pada 2013, Kementerian Kehutanan Indonesia meminjamkan sepasang harimau Sumatera yang kemudian melelahirkan empat ekor harimau pada 4 Agustus 2018. Empat bayi harimau Sumatera itu diberi nama Kiara, Oscar, Willi, dan Seri.
Baru-baru ini, Tierpark juga bekerja sama dengan Taman Safari, Cisarua, Jawa Barat dan Batu Secret Zoo, Malang, Jawa Timur. Rencananya pada Desember 2020, Taman Safari Cisarua akan mengirimkan spesies golden cat. Sementara kebun binatang Batu Secret akan mengirimkan spesies beruang kaskus tahun depan.
Saat ini sekitar 75 persen satwa di Rumah Hutan Tropis Kebun Binatang Tiepark, Berlin, berasal dari Indonesia. Tak hanya satwa, sejumlah tanaman Indonesia juga ada di sana. Ada sekitar 66 jenis bambu di Tierpark Berlin, dan sebagian besar bambu tersebut berasal dari Indonesia.