Namun, rencana itu harus batal. Gubernur Hawaii David Ige menjelaskan, program perjalanan tidak akan dimulai sampai 1 September, seperti dikutip dari USA Today.
"Kami selalu mengatakan akan membuat keputusan berdasarkan kesehatan dan keselamatan komunitas kami sebagai prioritas tertinggi," kata Ige. Ia menambahkan, keputusan menunda pariwisata itu bukan hal sepele.
Rencana sebelum penundaan itu, para pelancong boleh berkunjung ke Hawaii pada 1 Agustus. Pelancong harus memiliki hasil tes negatif virus corona yang baru 72 jam. "Kita berbicara sekarang, wabah di daratan tidak terkendali. Kami tidak percaya situasi akan berubah signifikan pada 1 Agustus seperti yang kami harapkan," kata Ige.
Menurut survei baru, agaknya masyarakat Hawaii berpihak pada pemerintah untuk menunda pariwisata, sebagaimana dilaporkan Hawaii News Now. Pusat Kebijakan Publik melakukan survei lebih dari 600 responden. Hasil survei menemukan 8 dari 10 orang tidak ingin turis kembali sekarang.
"Kami percaya itu akan menjadi kepentingan terbaik semua orang di Hawaii untuk menunda program (pariwisata)," kata Ige.
Ia menambahkan, bahwa akan mencoba program pengujian pra-perjalanan. “Kami akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menerapkan itu dengan aman," katanya.
Bila Hawaii harus menunda pembukaan pariwisata, Yunani ingin menerapkan lagi karantina wilayah atau lockdown.
Setelah bertahap membuka pariwisata, Pemerintah
Yunani mempertimbangkan untuk kali kedua
lockdown. Rencana itu karena terjadi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang diduga terkait kunjungan wisatawan, sebagaimana dilaporkan oleh The Telegraph.
"Kami tahu sejak awal. Ketika bertahap membuka gerbang negara kepada dunia, kami akan memasukkan insiden," kata juru bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, saat menyampaikan risiko ketika pariwisata kembali dibuka dalam keadaan pandemi.
USA TODAY | HAWAII NEWS NOW | THE TELEGRAPH