Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Toilet Wisata Ramah Lingkungan, Seperti Apa Bentuknya?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi toilet umum (Pixabay.com)
Ilustrasi toilet umum (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengembangkan teknologi toilet wisata ramah lingkungan. Toilet wisata ramah lingkungan ini akan diterapkan lebih dulu di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN.

Salah satu teknologi yang diterapkan pada toilet wisata ramah lingkungan adalah sistem pengolahan air limbah. "Ini bentuk pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan sekaligus memberikan nilai tambah bagi pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang," kata Menteri PUPR Basuki Hadi Purnomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 14 Juli 2020.

Prototipe teknologi toilet wisata ramah lingkungan ini telah diterapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di dua destinasi wisata di Indonesia. Yakni, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Prioritas Danau Toba Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 dan KSPN Morotai Provinsi Maluku Utara pada 2019.

Bangunan toilet wisata ramah lingkungan di salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR. Foto: Dok. Kementerian PUPR

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengolahan air limbah toilet wisata menerapkan teknologi biotour yang merupakan pengembangan rangkaian teknologi biofil. Air limbah diproses menggunakan sistem anaerobik di dalam bak penampungan berkapasitas sekitar 5.000 liter. Biofilter mengolah air limbah dari kloset, wastafel, dan urinoir toilet yang selanjutnya dialirkan ke empat kolam sanita yang dilengkapi batu koral dan ditanami tanaman air berbeda jenis seperti kana air, bambu air, papyrus, serta melati air.

Keunggulan teknologi toilet wisata ini di antaranya meningkatkan kualitas sanitasi di kawasan pariwisata, mempermudah akses wisatawan terhadap prasarana sanitasi, dan meningkatkan kesan estetis pada Instalansi Pengelolaan Air Limbah atau IPAL.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

2 jam lalu

Peneliti ITB dan sejumlah mitra menguji bahan marka jalan dari olahan gondorukem dan glisero di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Dok. ITB)
Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

ITB dan sejumlah entitas menjajal pemakaian bahan dari getah pinus gondorukem dan gliserol untuk marka garis jalan tol.


Alasan Wisatawan Sering Diusir saat Makan di Restoran Kapal Pesiar

2 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
Alasan Wisatawan Sering Diusir saat Makan di Restoran Kapal Pesiar

Beberapa wisatawan menceritakan pengalamannya ditolak saat memasuki restoran di kapal pesiar.


Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

3 hari lalu

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket, menghasilkan kerajinan Songket Behembang Lingge khas Tanjung Enim yang ramah lingkungan. Dok. Bukit Asam
Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen mendukung pengembangan songket lewat Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket.


Ayam Goreng Korea Kuliner Favorit Wisatawan yang Mengunjungi Korea Selatan

3 hari lalu

Ayam goreng Korea. Pixabay.com/Janyoung
Ayam Goreng Korea Kuliner Favorit Wisatawan yang Mengunjungi Korea Selatan

Selain Ayam Goreng Korea, wisatawan juga tertarik dengan jajangmyeon, kepiting kecap asin


Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

5 hari lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

6 hari lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

6 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Tips Hemat Listrik agar Rumah Lebih Ramah Lingkungan

6 hari lalu

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images
Tips Hemat Listrik agar Rumah Lebih Ramah Lingkungan

Berikut tips buat penghuni rumah masa kini agar bisa melakukan penghematan daya listrik sehingga hunian bisa semakin ramah lingkungan.


Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

7 hari lalu

Moldova. eufordigital.eu
Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.