Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Hal Ini yang Membedakan Carstensz Pyramid dan Puncak Jaya

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Rahman dan KMPA Eka Citra UNJ melewati glasier dengan teknik moving together menuju Puncak Jaya tahun 2012. Dok. Rahman Mukhlis
Rahman dan KMPA Eka Citra UNJ melewati glasier dengan teknik moving together menuju Puncak Jaya tahun 2012. Dok. Rahman Mukhlis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menapaki Puncak Carstensz dan Puncak Jaya di Papua bisa jadi merupakan impian para pendaki. Kedua puncak tersebut merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia.

Puncak Carstensz Pyramid yang memiliki ketinggian 4884 meter di atas permukaan laut, bahkan masuk dalam jajaran tujuh gunung tertinggi di lima benua yang diburu para pendaki. Sedangkan Puncak Jaya, memiliki daya tariknya sendiri, yaitu salju abadi.

Pemandu gunung profesional, Rahman Mukhlis mengatakan, kedua puncak tersebut berada pada satu kawasan yang sama, Pegunungan Sudirman. Untuk sampai ke kedua puncak tersebut, pendaki harus menuju Base Camp Danau-danau. “Dari Base Camp Danau-danau, pendaki bisa memilih tujuannya, mendaki Carstensz Pyramid, atau Puncak Jaya,” kata Rahman ketika diwawancarai pada Minggu, 12 Juli 2020.

Rahman sendiri sudah tiga kali menapaki Puncak Carstensz dan sekali mendaki Puncak Jaya. Berdasarkan pengalamannya tersebut, dia menjelaskan perbedaan mendasar yang perlu diketahui pendaki mengenai kedua puncak tersebut, antara lain:

Karakteristik

Puncak Carstensz dan Puncak Jaya memiliki perbedaan karakter. Carstenz merupakan tebing berbatu sedangkan Puncak Jaya merupakan hamparan luas bersalju.

Lintasan tyroleans yang digunakan untuk menyebrang jurang oleh Rahman dan KMPA Eka Citra UNJ, tahun 2012. Dok. Rahman Mukhlis

“Puncak Carstenz sempit seperti puncak tebing, kanan kirinya jurang terjal,” Kata Rahman. Dia juga menambahkan, Carstensz merupakan tebing dengan tinggi sekitar 600 meter.

Sedangkan di Puncak Jaya, terdapat glasier yang menyelimuti permukaan tanah.  “Di Puncak Jaya ada salju abadi, kalau di Carstenz tidak ada,” kata pria yang juga anggota Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Eka Citra UNJ ini.

Teknik pendakian

Perbedaan karakteristik pada kedua puncak ini, tentunya membuat teknik pendakian keduanya juga berbeda. Carstensz yang merupakan tebing berbatu, memerlukan beberapa teknik pemanjatan seperti ascending, teknik untuk naik menggunakan tali, dan descending, teknik untuk turun menggunakan tali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, jurang-jurang terjal juga harus disebrangi dengan teknik khusus. “Untuk menyebrangi jurang, bisa pakai teknik tyroleans (penyebrangan horizontal dengan tali), tapi sejak 2015, sudah tersedia Burma Bridge buat melintas jurang,” kata Rahman.

Sedangkan pada pendakian Puncak Jaya, lebih mengutamakan teknik trekking atau berjalan. Permukaan glasier yang terapat pada jalur menuju Puncak Jaya harus dilalui dengan teknik berjalan seperti moving together. “Jalannya menggunakan teknik moving together, setiap pendaki terhubung dengan pendaki lainnya dengan tali karmantel yang dikaitkan ke harnest masing-masing,” kata Rahman.

Moving together sendiri ditujukan untuk menjaga langkah antar pendaki. Selain itu, ketika ada salah satu pendaki yang tergelincir, pendaki itu akan tertahan karena dirinya terhubung dengan pendaki lain.

Peralatan pendakian

Perbedaan teknik pendakian yang yang diperlukan untuk mendaki Puncak Carstensz dan Puncak Jaya, membuat peralatan yang diperlukan pun berbeda. “Untuk melewati glasier di Puncak Jaya, biasanya setiap pendaki pakai crampon (alas sepatu bergerigi), dan kapak es,” kata Rahman.

Sedangkan pada penakian Puncak Carstensz, karena tekniknya pemanjatan tebing batu, cukup menggunakan peralatan ascender, descender, dan peralatan pendukung pemanjatan lainnya.

Rahman dan tim KMPA Eka Citra UNJ di kawasan Puncak Jaya, 2012. Dok. Rahman Mukhlis

Rahman yang pertama kali mendaki Puncak Carstenz pada tahun 2012 ini mengaku, di antara keduanya, pendakian Carstenz lebih berat. Meskipun demikian, keduanya tetap memiliki tantangan yang sama, seperti kabut, salju, dan penyakit ketinggian.

MUHAMMAD AMINULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

5 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

1 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

1 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Dandim.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

1 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

2 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

3 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua