TEMPO.CO, Jakarta - Museum London membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan barang untuk pameran tentang Covid-19. Wabah corona akan menjadi bagian dalam sejarah dunia di masa depan. Sebab itu, panitia mengajak siapapun untuk menyumbangkan benda atau produk digital yang menyimpan cerita selama pandemi.
Mengutip Metro, Museum London merangkumnya dalam program Collecting Covid-19. Tujuannya, mendokumentasikan supaya generasi muda di masa depan dapat mempelajari dan memahami situasi pandemi Covid-19 yang pernah terjadi.
Ini bukan kali pertama ada koleksi tentang wabah. Museum juga punya koleksi yang terkait penyakit cacar yang terjadi pada 1889-1893 dan epidemi flu pada 1918. Bahkan, Ratu Victoria telah menyumbangkan satu benda berharga pada masa itu, yakni sebuah gaun yang dia pakai saat pemakaman cucunya yang meninggal karena influenza pada 1892.
Masyarakat saling berbagi pengalaman berbeda selama karantina. Kendati banyak yang telah mengirimkan barang terkait cerita selama wabah corona, ajakan untuk menyumbang masih terbuka. Caranya, sampaikan dulu pesan kalau Anda ingin menyumbangkan barang melalui surat elektronik atau mengirim pesan lewat media sosial.
Mengutip Lonely Planet, Museum London menyimpan peninggalan sejarah hingga 450 ribu tahun lalu. Topeng kematian Oliver Cromwell dan coretan para narapidana dari Penjara Wellclose bisa ditelusuri di museum ini. Ada pula pameran interaktif dan rekonstruksi adegan yang mengajak pengunjung menjelajahi Roman Londinium dan Saxon Lundenwic hingga metropolis pada abad ke-21.
METRO | LONELY PLANET